Mohon tunggu...
Nurul Wafa
Nurul Wafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Be Different

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menutupi Aib Sesama Muslim

8 Maret 2022   00:00 Diperbarui: 8 Maret 2022   00:02 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Penulis : Nurul Wafa

Berbagai nash yang mendorong kita untuk menutupi aib ataupun rahasia sesama muslim. Bahkan, banyak juga nash-nash yang memperingatkan kita supaya tidak mencari-cari aib seorang muslim untuk dipermalukan di depan khalayak ramai. Salah satu nash tersebut berupa hadist, yaitu dari Ibnu Abbas ra. berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : 

"Barangsiapa yang menutup aib saudara sesama muslimnya, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. Sedangkan barangsiapa yang membuka aib seorang muslim maka Allah akan membuka aibnya sehingga ia mendapatkan malu, Walaupun ia dirumahnya sendiri." (h.r. Ibnu Majah)

Beberapa sahabat nabi pada zaman dahulu atau salafushalih berkata, "Saya melihat satu kaum yang tidak tampak memiliki aib atau kekurangan. Namun, mereka suka menyebut-nyebut kekurangan orang lain. Oleh karena itu, orang lain pun suka menyebutkan aib mereka. Di sisi lain, saya melihat satu kaum yang mempunyai aib. Akan tetapi, mereka menahan diri untuk tidak menyebutkan aib orang lain, maka aib mereka pun terlupakan."

Salah satu tanda dari kemunafikan dan tanda jika keimanan itu belum mengakar di dalam hati seseorang adalah dengan mencari-cari kekurangan sesama muslim. Ibnu Umar ra. berkata, bahwa Rasulullah SAW naik ke atas mimbar lalu memanggil dengan suara yang keras, 

"Wahai orang-orang yang telah masuk Islam namun hanya sebatas lisan dan belum meyakini dengan hatinya, janganlah kalian menyakiti orang-orang muslim, jangan menghina mereka, dan jangan mencari aib-aib mereka. Karena, siapapun manusia yang mencari-cari aib sesama muslim, maka Allah akan mencari-cari aibnya, lalu Allah akan menghinakannya meskipun ia sedang berada di perjalanan." (h.r. Tirmidzi).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai sesama umat muslim harus selalu menjaga lisan serta perbuatan kita agar kita tidak merugi dan juga dirugikan dari perilaku yang menyimpang dan menghindari diri untuk tidak menyakiti hati orang lain dengan dimulai dari diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun