Mohon tunggu...
Nurul Syarifah
Nurul Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yang memiliki hobi menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beretorika Butuh Adab

25 Juni 2024   14:25 Diperbarui: 25 Juni 2024   14:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penulis artikel/dokpri

Dalam praktiknya retorika dan dakwah harus mengusung adab. Apa saja yang baik digunakan dan apa saja yang buruk dalam berdakwah harus ditinggalkan baik untuk pendengar ataupun komunikator. Sementara secara umum, adab adalah aturan tentang sopan santun yang berasal dari Al-Qur'an. Secara kedudukan adab berada di atas ilmu. Di dalam dakwah kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti lebih diutamakan. Oleh karena itu adab berdakwah penting dipelajari.

Dalam Islam adab dan akhlak berbeda. Adab adalah aturan yang bersifat memaksa sementara akhlak adalah panggilan hati tanpa paksaan atau respons spontan. Dalam retorika dakwah lebih tepat diusung adab karena bersifat mengikat. Sementara akhlak atau respons spontan orator atau dai muncul begitu saja  saat ceramah atau pidato. Hal itu muncul bukan karena terikat aturan agama atau budaya namun bisa dipelajari dan dibiasakan.

Secara aksiologis, bagi orator dan dai, adab bermanfaat membimbing menjadi manusia yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak menurut situasi dan kondisi. Inilah yang diistilahkan sebagai ethos dalam ilmu retorika. Berdasar paparan di atas adab retorika dapat dipahami sebagai berikut.  Pertama, aturan mengenai kesopanan, keramahan, dan budi pekerti pada saat bertutur  untuk mengajak manusia berbuat baik.  Kedua, adab retorika dakwah adalah aturan mengenai apa saja yang baik dan buruk yang mengikat dan harus dipatuhi pada saat dai berdakwah atau orator berpidato. Ketiga, adab retorika dakwah adalah pantulan baik dan buruknya dai dan orator yang tampil di segala media, baik panggung dan mimbar, radio dan televisi, maupun dalam platform media sosial.

Menyampaikan pesan dakwah itu penting. Membuat pentas dakwah jadi informatif, persuasif, dan rekreatif tak kalah penting. Namun yang paling penting adalah memanggul kesopanan dan keramahan, dan budi pekerti dalam melewati semua proses tersebut. Maka dari itu adab dalam beretorika dan berdakwah sangat penting dipelajari.

Retorika

oleh Nurul Syarifah dan Syamsul Yakin

Mahasiswi dan Dosen UIN Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun