Mohon tunggu...
Nurul Syarifah
Nurul Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yang memiliki hobi menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tatap Maya dan Tatap Muka dalam Retorika Nonverbal

5 Juni 2024   06:50 Diperbarui: 5 Juni 2024   06:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Situasi dan kondisi memengaruhi retorika komunikasi verbal san nonverbal. Seperti kepada siapa komunikator berbicara? Kedua, untuk tujuan apa komunikator mengirim pesan. Ketiga, dalam situasi seperti apa komunikator berbicara. Keempat, apa konteks yang dibicarakan. Kelima, komunikator bermaksud hendak memberi jawaban kemana kepada komunikan. Keenam, media apa yang digunakan oleh komunikator. Dan terakhir dalam acara apa proses komunikasi berlangsung. 

Komunikasi non verbal dibagi dua dilihat dari media yang digunakan. Pertama, komunikasi tatap muka. Pada komunikasi tatap muka berbagai pihak yang terlibat dapat memahami ekspresi tubuh masing-masing, sebagai pengganti  komunikasi verbal.

Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan interaksi tubuh, baik bahasa tubuh maupun gerak tubuh. Bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan anggota tubuh sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan. Bahasa tubuh dapat menggunakan isyarat dan gerakan anggota badan. Sementara gerakan tubuh terjadi begitu saja tanpa sadar dan tanpa diinginkan namun terjadi tanpa bisa dikontrol.

Kedua, komunikasi tatap maya (online) atau komunikasi virtual yang dilakukan melalui internet atau disebut daring (dalam jaringan). Dalam komunikasi tatap maya, pesan dan respons dapat sampaikan melalui komentar di room chat. 

Komunikasi tatap maya memiliki kelebihan, misal kecilnya tingkat kesalahan serta lebih jelas dan dilihat berulang-ulang. Dalam komunikasi tatap maya, emosi seseorang dapat dengan mudah diekspresikan baik emosi marah, bahagia, sedih terkejut dan lain-lain. 

Retorika

oleh Nurul Syarifah dan Syamsul Yakin

Mahasiswi dan Dosen UIN Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun