Mewujudkan Desa Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui Kegiatan Edukasi Toilet Training

Tingkat penggunaan pampers cenderung meningkat setiap tahunnya. Penggunaan pampers dalam jangka panjang memiliki pengaruh yang berbahaya yang akan menghambat perkembangan anak, baik secara fisik maupun psikologis nya. Beberapa anak   mengalami kesulitan dalam mengontrol keinginan untuk BAK dan BAB. Maka dari itu, penting bagi orang tua / guru mengajarkan kepada anak mengenai toilet training sejak dini.

Toilet training merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol keinginan untuk buang air kecil dan buang air besar dengan teratur. Proses dalam toilet training ini membutuhkan  pendampingan dari  orang tua atau guru. Kebiasaan yang salah dalam mengontrol BAK dan BAB akan mempengaruhi kepribadian anak, misalnya: membuat anak tidak disiplin, manja, dan mengalami gangguan psikologis.

dokpri

Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI mengenai Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek. SDG's Desa merupakan bentuk modifikasi SDG's secara global yang memiliki 17 poin utama untuk membuat skema kehidupan berkelanjutan, sedangkan SDG's Desa memiliki 18 program yang merujuk kepada kearifan lokal, salah satunya adalah Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi.

Desa Rancakasumba merupakan salah satu desa yang kami pilih untuk melaksanakan program KKN Tematik ini, dengan salah satu program kerja  mengenai edukasi toilet training di SD yang ada di sekitar Desa Rancakasumba, yaitu SDN Rancakasumba 01, SDN Babakan Lapang, SDN Tawangheman 01 dan SDN Tawangheman 02.

dokpri

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa ialah mengedukasi siswa kelas 1 dan 2 mengenai pentingnya toilet training, apa yang siswa ketahui mengenai toilet, adab dan tata cara bertoilet dan cara menjaga kebersihan toilet. Keberhasilan toilet training pada siswa, akan berdampak pada sikap kemandirian, menumbuhkan sikap percaya diri, dan terbiasa untuk siswa berperilaku bersih dan teratur.