Mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis belum tentu menyebabkan diabetes. Dilansir dari Diabetes UK, mengonsumsi gula bukanlah penyebab utama adanya penyakit diabetes melitus.Â
Ada 3 jenis penyakit diabetes ini, yaitu diabetes melitus tipe I, diabetes melitus tipe II, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe I bukan hanya disebabkan oleh gula, tetapi disebabkan juga oleh sistem kekebalan tubuh.Â
Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dan memberi perlawanan pada segala hal yang membahayakan tubuh justru bertindak sebaliknya. Sistem kekebalan tubuh atau autoimun menyerang insulin sehingga sel-sel dalam tubuh akan kehilangan sensitivitasnya terhadap insulin atau insulin resistance. Artinya, sel-sel tubuh menolak upaya insulin untuk mengirimkan glukosa ke dalam sel.
Sama halnya dengan diabetes tipe II, gula bukanlah penyebab utama dari penyakit tersebut. Dilansir dari Healthdirect, faktor risiko terkena diabetes tipe II meliputi riwayat keluarga diabetes tipe II, MAGER (Malas Gerak), obesitas atau kelebihan berat badan, dan berusia di atas 55 tahun.Â
Kelompok orang tertentu juga memunkinkan terkena diabetes tipe II, seperti orang aborigin, penduduk pribumi selat torres, dan orang-orang dengan latar belakang Kepulauan Pasifik, seperti Eropa Selatan atau Asia.
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dimulai saat kehamilan sampai proses persalinan. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester kedua atau trimester ketiga antara minggu ke 24 dan 28 kehamilan.
Pengertian Insulin
Insulin merupakan hormon alami yang diproduksi oleh pankreas guna mentransfer atau mendistribusikan glukosa ke seluruh tubuh. Tujuannya agar glukosa tersebut menjadi sumber energi bagi otak, jantung dan semua organ sehingga kita dapat beraktivitas dengan baik. Ketika makanan dicerna, gula yang terkandung di dalamnya akan diubah menjadi glukosa oleh enzim amilase, glukosa tersebut akan disebarkan keseluruh tubuh melalui darah dengan bantuan insulin.
---
Meskipun bukan penyebab utama diabetes, mengonsumsi gula melewati batas tetap tidak dianjurkan karena dampaknya secara tidak langsung akan meningkatkan risiko diabetes. Dilansir dari eatingwell.com, bagi orang yang tidak mengidap penyakit diabetes, sering mengonsumsi gula tidak menjadi masalah. Namun, apabila mengkonsumsi secara terus menerus dalam porsi yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dan meningkatkan resistensi insulin dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan diabetes.
Dilansir dari physicians Committee for Responsible Medicine, sejak tahun 1999, konsumen gula mulai menurun di Amerika Serikat ketika kemasan dan minuman bebas gula mulai menyingkirkan minuman bersoda. Pada saat yang sama, konsumsi makan berminyak dan keju terus meningkat, diikuti dengan jumlah kasus diabetes. Hal ini menegaskan bahwa ada gula bukanlah penyebab utama epidemi diabetes.