Komunikasi Interpersonal atau bisa disebut komunikasi antar pribadi adalah sebuah komunikasi atau proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih dan biasanya tidak diatur secara formal. komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja seperti ketika menonton film, belajar, dan bekerja.. Efektivitas antarpribadi ditentukan oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan. Ada beberapa ahli menjelaskan pengertian dari komunikasi interpersonal salah satunya adalah Joseph A. Devito, sebagaimana dikutip dari jurnal Proses Komunikasi Inter personal antara Guru dengan Murid Penyandang Autis di Kursus Piano Sforzando Surabaya (Budianto, 2013), menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan secara verbal maupun nonverbal antara dua orang atau lebih yang saling memengaruhi. Sedangkan menurut Menurut R. Wayne Pace, komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Ini memungkinkan komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan komunikan menanggapinya pada saat yang bersamaan.
Peran Komunikasi Interpersonal sangat penting dalam kehidupan sehari -- hari dikarenakan komunikasi interpersonal memainkan peran penting dalam membangun kualitas hubungan. Keterampilan ini mencakup kemampuan mendengarkan secara aktif, menyampaikan pesan dengan jelas, serta menunjukkan empati dan pemahaman terhadap orang lain. Komunikasi interpersonal yang efektif dapat memperkuat kolaborasi antar sesama individu. Contoh nya di lingkungan kampus, komunikasi interpersonal memainkan peran yang sangat penting dalam membangun hubungan yang harmonis antara mahasiswa dan dosen. Melakukan atau menjalin komunikasi antara mahasiswa dan dosen sangatlah penting,karena komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang akan mengikat komunikasi dengan baik. Komunikasi antara mahasiswa dan dosen merupakan suatu hal yang wajib dilakukan namun sedikit sulit untuk dilakukan oleh beberapa mahasiswa untuk membangun komunikasi tersebut, maka dari hal ini dosen dan mahasiswa haruslah miliki keseimbangan dalam melakukan komunikasi untuk membentuk sebuah bertukaran pemikiran yang penyampaian ilmu secara baik dan nyaman dalam lingkungan perkuliahan. Sebaliknya, komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman, konflik, dan menurunnya produktivitas. Dalam artikel kali ini akan membahas mengenai hambatan apa saja yang bisa terjadi dalam melakukan komunikasi interpersonal dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut.
Hambatan komunikasi adalah kondisi yang membuat komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih tidak berjalan dengan lancar. Hambatan komunikasi terjadi dikarenakan adanya suatu hal yang mengganggu salah satu bagian dari proses komunikasi yang sedang terjadi, sehingga proses komunikasi yang terlaksana dengan efektif. Hambatan komunikasi interpersonal dapat disebabkan oleh media komunikasi atau masalah antara interkasi komunikator dengan pendengar. Hambatan ini terbagi menjadi 3 yaitu hambatan mekanik, simentik, dan menusiawi. (GABRIEL ALEXANDER YUDHISTHIRA, 2023)
1. Hambatan Mekanik
Hambatan mekanik adalah hambatan komunikasi yang terjadi akibat gangguan pada media komunikasi, seperti gangguan pada jaringan internet sehingga pesan yang diterima kurang jelas. Media ini bisa berupa jaringan internet, atau perangkat komunikasi seperti telepon dan komputer. Seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi jarak jauh sering mengalami kesalahpahaman dikarenakan jaringan internet yang tidak lancar. Kecepatan internet yang rendah atau gangguan pada jaringan data dapat menyebabkan pesan yang dikirim melalui aplikasi komunikasi terputus atau tidak sampai dengan jelas. Dampak dari internet yang rendah yaitu yang pertama ketika koneksi internet terputus, komunikasi bisa berhenti secara tiba tiba bahkan tidak dapat dilanjutkan sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman oleh penerima pesan mungkin saja penerima pesan bisa tersinggung jika topik yang dibahas tidak lanjutkan sampai selesai. Dampak kedua yaitu Gangguan teknis yang disebakan koneksi rendah dapat menyebabkan pesan yang dikirimkan menjadi terganggu, seperti suara yang tidak jelas dalam percakapan telepon atau video call. Hal ini dapat membuat penerima pesan sulit memahami maksud dari pengirim. Hambatan ini cukup membuat komunikasi interpersonal yang dilakukan secara jarak jauh menjadi tidak lancar antara pengirim pesan dan penerima pesan
2. Hambatan Simentik
Hambatan semantik terjadi dalam proses komunikasi yakni hambatan dalam memahami isi informasi yang disampaikan sehingga menyebabkan adanya perbedaan atau kesalahan persepsi antara kedua individu yang berkomunikasi. Hambatan ini tidak terkait dengan masalah teknis atau fisik pada media komunikasi, melainkan berkaitan dengan makna dari kata-kata atau simbol yang digunakan dalam pesan. Contoh dari hambatan ini pada proses komunikasi interpersonal yaitu pertama perbedaan Bahasa. Seringkali perbedaan Bahasa ini menjadi sebuah kesalahpahaman dikarenakan ada beberapa kata yang terdengar sama tetapi memiliki arti berbeda. Saat melakukan komunikasi intonasi berperan sangat penting dalam menyampaikan pesan. Terkadang seseorang menganggap intonasin tinggi adalah seseorang sedang marah padahal beberapa orang gaya bicara nya memang seperti itu, maka dari itu sangat penting menyesuaikan intonasi saat melakukan komunikasi dengan seseorang
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan manusiawi merupakan sgala hambatan dalam komunikasi interpersonal yang bersumber dari dalam diri individu yang sedang berkomunikasi, misalnya faktor kondisi emosi dan prasangka pribadi terhadap individu lain, dan gangguan alat panca Indera. Salah satu jenis dari hambatan ini adalah emosi seseorang. Emosi seseorang, baik positif maupun negatif, dapat memengaruhi bagaimana seseorang berkomunikasi dan menanggapi pesan dari orang lain. Emosi seperti marah, kesal, cemas, atau bahagia dapat menyebabkan seseorang tidak dapat mendengarkan dengan baik, atau bahkan mengubah makna pesan yang diterima. Terkadang seseorang yang sedang bahagia kurang memperhatikan emosi lawan bicara nya dan terlalu fokus dengan perasaan bahagia yang sedang ia alami. Gangguan pendengaran juga bisa menjadi hambatan manusiawi. Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran mungkin kesulitan mendengar apa yang disampaikan oleh orang lain dan terkadang mereka sering meminta pengulangan kalimat yang disampaikan hal ini juga bisa memicu emosi dari lawan bicara nya. Ketika seseorang terlalu sering meminta pengulangan kalimat dapat membuat seseorang akhirnya malas berkomunikasi lebih luas. Dan Suasana hati (mood) individu yang melakukan komunikasi juga akan mempengaruhi apa yang sedang dibicarakan. Diperlukan usaha setiap individu untuk menyadari suasana hati yang sedang dirasakan agar mampu menyesaikan suasana hati dengan proses komunikasi yang sedang berlangsung.
Setelah membahas hambatan-hambatan yang sering muncul dalam komunikasi interpersonal, tentu kita perlu mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Dalam jurnal yang ditulis oleh Gabriel dan Maria (2023) disebutkan ada 7 upaya untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi interpersonal, antara lain:
- Bahasa (language). Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi sebaiknya menggunakan bahasa yang baik tanpa mencampuradukan dengan bahasa asing. Penggunaan bahasa yang baik dan benar sangat penting agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Menggunakan Bahasa Indonesia saat berkomunikasi adalah pilihan yang tepat. Karena Bahasa Indonesia adalah Bahasa nasional. Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik akan membuat pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh semua orang, tanpa ada batasan bahasa atau budaya tertentu.
- Kosakata (vocabulary). Penggunaan kosakata yang mempermudah proses komunikasi karena mudah dipahami kedua pihak yang berkomunikasi. Kosakata yang sederhana dan jelas dapat menghindarkan dari kesalahpahaman. Sebaliknya, penggunaan kata-kata yang terlalu rumit atau asing dapat membingungkan pihak yang tidak terbiasa dengan istilah tersebut.
- Kelas (class). Mengusahakan kesetaraan antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, faktor kelas sosial antara pihak-pihak yang terlibat juga memengaruhi kelancaran komunikasi. Kelas sosial dapat merujuk pada status ekonomi, pendidikan, pekerjaan, atau posisi sosial lainnya. Jika terdapat perbedaan kelas diperlukan rasa saling memahami dan menghormati agar komunikasi berjalan dengan lancar.
- Sikap (attitude). Menyesuaikan sikap yang baik selama melakukan komunikasi agar tidak menciptakan kesalahan persepsi. Sikap dalam komunikasi sangat menentukan apakah pesan yang disampaikan akan diterima dengan baik atau tidak. Sikap yang baik meliputi keinginan untuk mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan tidak terburu-buru dalam memberikan respon. Sikap positif seperti keterbukaan, kesabaran, dan empati dapat menciptakan suasana yang mendukung komunikasi yang lancar. Sikap juga mencakup kesadaran terhadap suasana komunikasi yang sedang terjadi. Dalam situasi formal, sikap kita perlu lebih serius dan profesional, sedangkan dalam situasi informal, sikap yang santai dan ramah dapat lebih cocok. Sikap yang tepat akan menciptakan pemahaman yang lebih baik dan mencegah terjadinya kesalahpahaman yang dapat merusak komunikasi.
- Posisi atau jabatan (position) dapat memengaruhi proses komunikasi. Pihak-pihak yang melakukan komunikasi harus saling memahami dan menghormati satu sama lain. Pihak -- pihak yang tinggi seperti ketua dalam organisasi atau seseorang yang mempunyai jabatan tinggi di harus untuk tetap mendengarkan, menghormati, dan memberi ruang bagi pihak lain untuk berbicara. Sebaliknya, meskipun seseorang berada di posisi yang lebih rendah, mereka juga harus merasa cukup nyaman untuk menyampaikan pendapat atau kekhawatiran mereka.
- Kepribadian dan karakter (personality and character) setiap individu berbeda. Karakter juga memengaruhi cara seseorang menanggapi kritik, menerima saran, atau menyampaikan pendapat. Dalam komunikasi, penting untuk memahami perbedaan kepribadian dan karakter ini. Selain itu, kita juga perlu belajar untuk mengelola perbedaan ini dengan cara seperti berusaha untuk tidak menilai seseorang berdasarkan kepribadian mereka, melainkan lebih pada pesan yang ingin mereka sampaikan.