Saya ingin memulainya begini, semua sepakat jika Real Madrid adalah tim besar Eropa atau bahkan dunia, hampir setiap masa tim ini selalu saja diisi oleh pemain-pemain top kelas wahid dunia, dan ditambah jumlah segala tropy yg sudah tidak terhitung lagi berapa jumlahnya, tidak terlalu berlebihan jika saya menyebutnya sebagai satu dari beberapa tim tersukses sepanjang masa.
Maksud saya menulis adalah bukan dalam ranah membahas tentang sejarah panjang klub ini, tetapi lebih sedikit ingin menyoroti perihal kekalahan telak tim ini dari lawannya dini hari tadi di liga champions yaitu PSG, rabu (18/9/2019) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.Â
Selaku penggemar dan penikmat, tentu ada sedikit rasa kecewa melihat tim kebanggaan dipermalukan lawan 3 gol tanpa balas, tentang bagaimana tidak berdayanya peraih 13 gelar liga champions ini dihajar lawannya.Â
Tetapi disatu sisi yang lain, saya melihat ini adalah sesuatu yg pentas diterima Real Madrid setelah melihat fakta dan temuan yg terjadi di lapangan tadi malam, bahwa benar Madrid sedang berada jauh dibawah level asli permainannya.
Berangkat dari hasil yg terjadi di Parc des Princes, markas PSG dini hari tadi, setidaknya ada beberapa indikator (menurut saya) penyebab Madrid begitu tidak berdayanya dipertandingan ini.Â
Pertama, Madrid tampil dibawah level standard atau tidak bisa menemukan ritme permainan yang dibutuhkan di level tinggi. Buruknya permainan Madrid terlihat pada statistik pertandingan.Â
Mengutip laman resmi UEFA, tercatat tidak ada satu pun tembakan tepat sasaran yang dibuat pemain Madrid, hanya ada 7 percobaan off target. Kedua, minimnya kreatifitas penyerangan.
 Tentu tidak adanya sosok seperti Isco dan Modric sangat terlihat jelas disini, bahwa pola penyerangan yg dilakukan Madrid dini hari tadi kurang variatif, hal itu jelas terlihat memang,  sehingga memaksa tim ini harus melakukan tembakan dari luar kotak penalti yang pada akhirnya sedikit kurang maksimal dalam menambah pola penyerangan tim, hadirnya Hazard dan James R yg diharap dapat mengubah kreatifitas kurang begitu terlihat perannya, hal ini mungkin sedikit wajar melihat fakta bahwa mereka baru saja sembuh dari cidera, sehingga hal ini sedikit mempengaruhi penampilan mereka tadi malam.Â
Ketiga, tidak adanya sosok pembeda seperti C. Ronaldo. Pada musim ini Madrid termasuk klub yg paling gencar melakukan belanja pemain, hal itu bertujuan untuk mengisi post yg ditinggal Ronaldo dan upaya membaharui beberapa posisi yg dikira sudah mulai rentan, salah satu belanjaya yg paling disoroti adalah Hazard, tentu pemain ini yg paling diharapkan semua penggemar dan management tim untuk dapat mengisi kekosongan yg ditinggal mega bintang sebelumnya, tetapi dari beberapa pertandingan yg dijalani, dan terakhir tadi malam, Hazard masih belum tampil sesuai harapan, sehingga banyak pengamat dan penggemar yg saat ini menyoroti performa buruknya. Berbeda Hazard, Ronaldo dalam banyak pertandingan sebelumnya, ketika Ronaldo masih berseragam Madrid, selalu saja sosok ini yang menjadi pemain pembeda, dia sudah bak roh bagi permainan Madrid, ada semacam candaan, jika Ronaldo bermain di suatu tim maka tim itu sudah unggul satu gol sebelum permainan dimulai, ini menggambarkan betapa sangat pengaruhnya sosok C. Ronaldo dalam suatu tim.