Lautan manusia menyemut di kawasan kampus ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya. Mereka bukan mahasiswa. Mereka bukan civitas akademika.
Mereka adalah 1200 tuna netra, yang diperjalankan Allah, untuk mentadabburi segala firman-Nya, sekaligus membuka jalan agar kian lekat dengan firman Sang Maha Pengasih dan Penyayang.
Maha Suci Allah, yang telah memberikan kemudahan kepada saudara-saudara kita, para tuna netra itu, untuk berduyun-duyun menggapai ilmu-Nya. Pagi itu, Ahad, 6 Desember 2015, kawasan Masjid Manarul Ilmi ITS Surabaya menjadi saksi, betapa tak ada yang mustahil bagi Allah.
Para tuna netra selama ini mengalami banyak kesulitan untuk berinteraksi dengan kitabullah. Atas izin Allah, mereka mendapatkan kemudahan berupa wakaf Al-Qur’an braille digital.
Masing-masing mendapatkan 1 unit Al-Qur’an braille digital, hasil kerjasama Yayasan QBD (Qur’an Braille Digital) Internasional, Yayasan Nurul Hayat dan Yayasan Syekh Ali Jaber Indonesia
Energi penuh syukur, serta keharuan membuncah dalam acara ini. Pekik “Allahu Akbar...!” membahana di Masjid Manarul Ilmi. Keluarga sejuk NH yang hadir dalam acara ini, larut dalam suasana yang demikian “magis”, menerbitkan nuansa persaudaraan yang demikian menguat.
Air mata tertorehkan di mana-mana. Terlebih, ketika Syeikh Ali Jabeer menyampaikan tausiyah yang melecutkan iman, “Jangan mau kalah dengan saudara-saudara kita yang tuna netra...! Mereka begitu bersemangat untuk mempelajari kitabullah. Ayo kita sama-sama berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan pahala sempurna dari Allah.”
Syeikh Ali Jabeer mengupas tafsir Surat Fathiir ayat 29-30. Bahwa ada pahala nan sempurna, ampunan dosa serta tambahan karunia bagi mereka yang senantiasa membaca Al-Qur’an, mendirikan sholat, serta bersedekah baik diam-diam maupun terang-terangan.
”Hari ini, kita baru serahkan 1200 Al-Qur’an braille, padahal masih ada ribuan tuna netra yang belum kebagian. Karena itu, saya mengajak Anda, seluruh donatur NH untuk bergabung dalam program wakaf Al-Qur’an braille. Insya Allah, pahalanya sempurna untuk kita semua,” lanjut Syeikh Ali.
Sejumlah donatur secara spontan mengacungkan jari, berpartisipasi dalam program wakaf ini. Ada yang berdonasi 5, 10, bahkan 20 Al-Qur’an braille sekaligus! Semoga Allah memberikan keberkahan dan rezeki yang melimpah untuk seluruh keluarga sejuk NH.
Di akhir acara, tim MURI (Museum Rekor Indonesia) memberikan dua rekor bagi NH. Yaitu “Rekor Tasyakuran Aqiqah bersama Tuna Netra dalam jumlah terbesar (2500 peserta)” juga “Rekor Membaca Al-Qur’an Braille dengan peserta Tuna Netra Terbanyak”.(*)