Menikah, lalu punya anak, dan live happily ever after. Barangkali ini gambaran cita-cita sebagian besar manusia di muka bumi. Punya anak adalah anugerah tanpa umpama. Hanya saja, tidak semua orang dapat "privilege" untuk gampil memiliki buah hati, ye kan. Banyaaakk banget musababnya. Yang jelas, kata mba Triyatni (dari komunitas PCOS Fighter Indonesia), apabila mengalami infertilitas, segera lakukan tiga hal secara simultan:
Cari ilmu
Cari professional help
Cari support group
Setuju kan manteman?
Prinsip GROW juga kudu dikembangkan
Goals : Baby coming soon
Resources: Ourselves, good friend, good community
Opportunity: Time, Healthy, Ability ini bisa mendekatkan pada goals.
Way to Forward: Rayulah Tuhan dan mendekatlah!
Seru banget sharing dari para pembicara di ajang Fertility Gathering KITA dan DHC IVF. Program edukasi bagi Pejuang Garis Dua ini dihelat di Hotel Fourpoints by Sheraton, Surabaya Sabtu (10/8). Mewakili Komunitas CAK KAJI (Cangkrukan Kompasianer Jatim), saya dan mba Maria Tanjung hadir ke event ini.Â
Dipandu oleh Host Simbok Ika Pramesti, acara berlangsung dengan sangat nano-nano! Ada kalanya peserta dibikin semangaaattt, lalu mewek, kemudian semangat lagi! Intinya, para peserta sama-sama saling menguatkan, untuk bisa berjuang, mendapatkan amanah yaitu buah hati yang dinanti-nanti.
"Healthy people yang belum punya anak, bukanlah pesakitan! Kita sama-sama saling berjuang dan sharing bareng di acara ini," ujar Simbok Ika yang juga Founder Yayasan KITA dan Komunitas Bayi Tabung Indonesia.
Wajah penuh asa terpancar dari tiap peserta. Tentunya, banyak ikhtiar yang telah dilakukan. Kali ini, bersua dengan komunitas yang sedang berkolaborasi dengan layanan kesehatan reproduksi program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) berstandar Internasional asal Thailand, yaitu Deep & Harmonicare IVF Center (DHC).
Ajang Fertility Gathering ini mengusung tema "Selalu Membersamai, Menuju Garis Dua". Banyak edukasi seputar teknologi terkini di bidang bayi tabung. Di antaranya, edukasi yang menghadirkan narasumber Dr. Chaisuk Jiwatanaporn selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kedokteran Reproduksi dari Thailand.
Salah satu yang di-highlight oleh narasumber adalah laboratorium modern kelas dunia yang siap melayani para pejuang garis dua. "Laboratorium pusat masa depan" ini adalah compliment yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Thailand. Mulai klinik rawat jalan, ruang operasi hingga laboratorium, semuanya adalah fasilitas peralatan medis terkini serta teknologi terdepan.
Teknologi apa lagi yang ada di DHC?
Para pejuang garis dua siap memanfaatkan layanan seperti PGT (Preimplantation Genetic Testing) untuk pengujian genetik pada embrio, MACS Sperm (Magnetic Activated Cell Sorting) untuk memisahkan spermatozoa yang berkualitas, TESE/PESA untuk pengambilan sel sperma, serta teknologi pembekuan (Freezing Technology) untuk mengawetkan sperma, sel telur, dan embrio. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H