Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Proposal Ditolak, Dukun (Tak Perlu) Bertindak

8 Januari 2024   15:02 Diperbarui: 8 Januari 2024   15:18 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahahahaa, judulnyaaaaa...! Kan biasanya sering dengar "Cinta Ditolak, Dukun Bertindak". Kali ini eikeh mau cerita-cerita soal perjalanan mengampu komunitas. Yak, Namanya CAK KAJI alias Cangkrukan Kompasianer Jatim. Cerita sedikit yaaa, Cak Kaji ini apa sehh sebenarnya?

Basically, Cak Kaji adalah para Kompasianer yang (mayoritas) tinggal atau beraktivitas rutin di Jawa Timur. Awalnya, kami terbentuk lantaran tergabung di WA Group untuk koordinasi job event Adira Finance yang di-handle tim Kompasiana. Nah, setelah urusan koordinasi job kelar, biasanya semua pada left group kan? Trus, saya keidean bilang ama mas Musfi (mimin Kompasiana), kayaknya sayang deh, kalo grup dibubarkan. Gimana kalo ditransformasi aja, menjadi grup komunitas Kompasianer?

Ehhh, ternyata mas Musfi bilang YES. Ga tau kalo mas Anang

Walhasil, jadilah! Grup CAK KAJI, yang siap berkolaborasi menghadirkan konten digital ala arek-arek Jawa Timur. Tanggal lahir grup ini 10 Oktober 2023.

Namapun grup bayiiii baru brojol yak, kami bener-bener masih tertatih dalam melangkah. Sebagai awal permulaan, hamdalah kami diundang RS Adi Husada, yang bikin acara Poundfit dan Edukasi seputar kanker, di sebuah hotel Surabaya Timur. Super hepi, karena komunitas bayik brojol ini udah ada yang ngajakin kerjasama, euy!

Member CAK KAJI Siap Poundfit! sumber gambar: bukanbocahbiasa.com
Member CAK KAJI Siap Poundfit! sumber gambar: bukanbocahbiasa.com

Kemudian, saya kok keidean buat bikin event nulis bareng yhaaa. Kan Kompasianer harusnya rajin ngonten tuh... untuk membangkitkan kesadaran literasi, ceunahhh. Kalo akun Kompasiananya jarang diisi, kasian dong, jadi lumutan.

Menurut saya, dengan bikin event nulis bareng ini bisa menyuntikkan semangat, dong. Dan insyaAllah bakal makin semangat KALO ADA HADIAHNYA. Betuull tidak, hadirin?

The thing is,  CAK KAJI ini kan komunitas fresh from the oven, banget banget. Apa iyaaa, kami bisa mempersuasi calon sponsor untuk kolaborasi dalam event nulis bareng ini?

Agak sulit, yha. But you'll never know, until you try! Kalo kata iklan lokapasar sih, JALANIN AJA DULU. Ya udin, akhirnya, berbekal kenekatan ga pakai obat, saya pun mencoba memasukkan proposal ke beberapa calon sponsor. Bismillah, apapun yang terjadi, tetap semangaaattt!

Proposal saya create dengan kalimat simpel dan to the point. Intinya saya jelaskan apa itu Komunitas CAK KAJI. Kemudian apa benefit yang bakal didapatkan pihak yang mensponsori event nulis bareng ini.

Ada beberapa korporasi yang saya kirimi proposal dan kuajak kerjasama. Mayoritas adalah hotel Bintang 3 ke atas, yang mana saya kenal dengan public relations-nya. The power of orang dalam? Hahaha, bisa jadi begitu. Karena Namanya baru Kerjasama perdana, tentu kita berupaya 'cari aman' dengan memilih partner yang udah kita kenal kan? Saya ajukan sponsorship berupa voucher dine-in di hotel tersebut. 

sumber gambar: bukanbocahbiasa.com
sumber gambar: bukanbocahbiasa.com

Etapiii, ternyataaaa walau udah ada (so called) orang dalam, proposal saya tetap dipandang sebelah mata, loh.

"Apa benefitnya untuk Hotel kami ya Mba?"

"Logonya akan dipasang di pengumuman lomba. Trus nanti, pemenang kan dapat paket makan siang. Ketika datang ke Hotel, pemenang akan foto dan video, lalu di-upload di socmed dalam bentuk reels Instagram juga," tukas saya. 

Hmm.... Di benak saya, paket makan siang hotel itu bukan sesuatu yang WOW lah yaaa, taruhlah kalau dirupiahkan, mungkin sekitar 200 ribu/pax. Itupun dalam bentuk sajian makanan yha, bukan uang tunai.

Ehh, ternyataaaa.... Proposal saya ditolak, gaesss. Huhuhu. Padahal udah jelas saya ajukan bentuk Kerjasama dengan bilangan rendah, plus saya kenal loh dengan Public Relations-nya.

***

Ya wis lahhh, piye maneh. Saya kudu segera move on! Ketika lagi tersengat pedih lantaran proposal ditolak, saya pun jalan-jalan ke Royal Plaza. Ini salah satu coping mechanism ala saya. Jalan ke mall yang lokasinya lumayan dekat dari rumah, mudah diakses naik kendaraan umum, dan harga makanannya ramah kantong kaum mendang-mending. Di Royal Plaza, biasanya saya pesan Takoyaki harga 18 Ribu (isi 5 butir, dan uenaaakk) plus es teh jumbo harga 5 Ribu. Trus, sambil lihat orang berlalu-lalang, tiba-tiba..... "Ahaaaaa!!!! Kenapa saya nggak coba ajukan proposal ke Royal plaza aja?"

Long story short, sayapun mengajukan proposal ke manajemen mall sejuta umat ini. Hamdalah, ternyata mereka sangat welcome! Saya diajak ketemuan untuk membahas kayak gimana sih komunitas ini, dan Kerjasama apa yang sekiranya bisa kami lakukan di masa mendatang. Yeaayy, Alhamdulillaaahhhh.

Makin hepi lagi, manakala mba Fanny (blogger dcatqueen dot com) juga bersedia jadi sponsor, kasih Gopay total 150K. Uhuuy, lumayan banget nih, untuk ukuran (lagi-lagi) komunitas bayi brojolll, bisa collect hadiah segini dah OK lah yaaa. Tim Kompasiana (mas Kamiil) juga mau nambahin hadiah berupa merchandise. Mas Belalang Cerewet (blogger Lamongan) juga kasih hadiah berupa buku, dan tumblr.

Sip markosipppp!! Gembiraaaa syalala banget karena event nulis perdana kami lumayan ramai oleh sponsor. Dan yang ikutan juga mayan lahh, ada 40-an artikel yang posting di Kompasiana, dengan tema uneg-uneg menjadi blogger.

All in all, saya bersyukur bisa mengampu event komunitas ini. Yah, walau ada penolakan di sana sini, no problem. Gak perlu jadi galau berkepanjangan. Toh, "ditolak" adalah sebuah fase, yang bisa membuat kita untuk makin kreatif dan cari better solutions di kemudian hari. Iya apa iyaaa? Yang jelas, kalau proposal ditolak, ga perlu sampai nyuruh dukun buat bertindak, ya ges yaaaa :)

"When one door closes another door opens; but we so often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us." (Alexander Graham Bell)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun