Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Saya Diabetes, Saya Berpuasa, dan Semoga Saya Sehat!

6 April 2023   19:47 Diperbarui: 6 April 2023   19:54 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asyik Bersepeda! (dok. BukanBocahBiasa.com)

Take care of your body. It's the only place you have to live.

( Jim Rohn)

Ouchh!! Akhirnyaaaa, saya divonis diabetes juga :( . Hasil medical check up beberapa waktu lalu menunjukkan kalau skor gula darah saya mencapai 330 mg/dL. Angka yang jauuuhh di atas normal. Kadar gula darah dikatakan normal jika hasil kurang dari 140 mg/dL, dan kondisi prediabetes jika berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL.

Terjawab sudah kenapa selama ini saya tipikal manusia yang gampang ngantuk, gampang pipis, dan sangat mudah haus. Dengan vonis diabetes ini, seperti kebanyakan makhluk hidup pada umumnya, awalnya saya pun denial. Hadehhh, umur masih belum terlalu tua, kok yhaaa kena penyakit degeneratif. Begitulah saya berusaha menyangkal. Untunglah, sikap denial ini tidak berlangsung lama. Karena saya mahfum betul, perilaku hidup belakangan ini jauhhh dari kata sehat. Saya tipikal orang yang gampang terpancing kalau ada promo "Buy 1 Get 1" di outlet minuman kekinian. You know lah, aneka es kopi gula aren, milkshake dengan topping bobba seabrek, yeah... ternyata, efeknya baru terasa sekarang!

Pertanyaannya, dengan kondisi saya sebagai Diabetesi (pengidap penyakit diabetes), apakah saya tetap berpuasa? Apa tips yang saya terapkan supaya kondisi tubuh saya (relative) baik-baik saja? Disclaimer dulu yah, saya bukan dokter/ praktisi Kesehatan. Namun tips yang saya jalani ini, di bawah supervisi dokter. Saya pun rutin melakukan konsultasi dengan dokter.

 Panduan Ibadah Puasa untuk Diabetesi

Pertanyaan paling utama adalah: amankah puasa bagi penderita diabetes?

Bila kadar gula darah dalam batas normal dan tidak mengalami komplikasi tertentu, dokter akan memperkenankan penderita diabetes tipe 2 untuk menjalani puasa. Namun, puasa bagi penderita diabetes ini tak boleh sembarangan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh naiknya kadar gula atau glukosa di dalam darah. Apa sih penyebab utama terjadinya diabetes? "Tersangka utama" adalah gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang. Biasanya, gegara kebiasaan makan berlebihan atau mengonsumsi makanan/ minuman yang mengandung banyak gula tambahan. Aduuhh, ini aku banget! Selain mudah tergoda dengan promo aneka minuman kekinian, saya juga seriiingg banget diundang kulineran di beragam resto/ hotel/ caf. Sering pesan yang manis-manis. Dan kalo restonya mengusung konsep AYCE (All You Can Eat), beughh, biasanya jadi barbar. Kagak sadar umur, euwwww.

Padahal, penyakit diabetes ini silent killer, dan membuat pankreas bekerja lebih keras dalam memproduksi insulin untuk mengimbangi glukosa yang berlebih. Walaupun mengidap Diabetes tipe 2, saya harus berupaya keras untuk menjalankan healthy lifestyle. Pastinya, saya nggak mau penyakit ini makin menggerogoti Kesehatan jiwa raga, kan?

So, KATA KUNCI alias Tips Aman Puasa untuk Pengidap Diabetes adalah: HARUS SELALU TERKONTROL. 

Tingginya kadar glukosa dalam darah, berujung pada glukosa yang menumpuk dalam darah akibat tidak diserap oleh sel tubuh dengan baik. Tentu saja, ini bisa saja menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, maka tinggal tunggu waktu, kondisi ini bisa membahayakan nyawa pengidapnya.

Yap, selama hidup sekian tahun di planet Bumi, saya sering menyalahi kodrat, dengan memamah biak makanan sepuasnya. Alhamdulillah, ada kesempatan untuk berpuasa. Asalkan kadar gula darah pengidap diabetes terkontrol dengan baik, insyaAllah tetap bisa menjalankan ibadah di bulan suci dengan baik.

Apabila dijalankan dengan cara yang benar, puasa bisa memberi manfaat yang luar biasa untuk pengidap diabetes. Saya teringat sabda Rasul, "Berpuasalah, maka kamu akan sehat."

Puasa bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah, apabila dijalankan dengan baik dan benar. Jangan sampai mengusung kredo "Siang dipendam, malam balas dendam." :)

Yuk, para Diabetesi, jangan patah semangat! Tetap bisa kok ibadah puasa dengan tips berikut:

1. Rutin Kontrol dan Konsultasi ke Dokter

Yang utama adalah: kita harus tahu kondisi tubuh kita, apakah memungkinkan untuk puasa atau tidak. Konsultasi ke dokter adalah jalan cespleng yang harus dilakukan. Biasanya, dokter juga akan menyesuaikan kembali jadwal konsumsi obat dengan perubahan pola makan penderita diabetes selama berpuasa.

2. Pastikan Tetap Sahur

 Diabetesi juga butuh asupan nutrisi agar kebutuhan energi dapat tercukupi. Jangan lewatkan makan sahur, ya. Apalagi banyak keberkahan di dalamnya. Ketika sahur, kita disarankan untuk mengonsumsi menu sahur sehat dengan gizi seimbang, mulai dari karbohidrat (pilih beras merah), protein, vitamin, hingga mineral.

3. Konsumsi Makanan Tinggi Serat

 Tips puasa bagi penderita diabetes berikutnya adalah mengonsumsi makanan tinggi serat saat sahur dan berbuka. Makanan tinggi serat akan dicerna secara perlahan yang membuat tubuh merasa kenyang lebih lama selama berpuasa.

4. Rutin Berolahraga

 Nah, ini biasanya yang sering di-skip! Walaupun sedang puasa, usahakan tubuh tetap bergerak aktif, ya. Kalaupun kita sering merasa gampang Lelah, pilih olahraga ringan saja seperti jalan kaki atau bersepeda keliling kompleks, pilates atau yoga. Olahraga penting untuk menjaga kebugaran tubuh. Bisa dilakukan sore/ sesaat sebelum berbuka puasa ya.

Asyik Bersepeda! (dok. BukanBocahBiasa.com)
Asyik Bersepeda! (dok. BukanBocahBiasa.com)

5. Cukupi Asupan Cairan Tubuh

 Jangan sampai dehidrasi atau kekurangan cairan ya. Kita tetap perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh kurang lebih dua liter sehari atau setara dengan 8 gelas air putih.

Bagaimana memenuhi kebutuhan ini? Yuk, pakai pola minum air putih 2-4-2 selama berpuasa, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas di malam hari setelah berbuka hingga menjelang sahur, serta 2 gelas saat sahur.

Penderita diabetes juga dianjurkan membatasi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh, agar terhindar dari dehidrasi saat menjalani puasa.

6. Periksa Kadar Gula Darah secara Berkala

Seperti yang tadi sudah saya singgung bahwa kata kuncinya adalah: Harus TERKONTROL. Jadi, para penderita diabetes kudu memeriksa kadar gula darah secara berkala selama berpuasa, kurang lebih 2 hingga 4 kali sehari yaitu setelah sahur, siang hari, dan setelah berbuka puasa. 

Harus waspada kalau skor gula darah merosot drastis (kurang dari 70 mg/dL) karena bisa sebabkan komplikasi yang berujung stroke. Begitu pula kalau gula darah melebihi 300 mg/dL, ada baiknya segera konsultasi ke dokter. Biasanya, dokter menyarankan untuk segera membatalkan puasa, guna mencegah risiko komplikasi hipoglikemia atau hiperglikemia.

7. Hindari Makanan Tinggi Gula

Duuuh, yang namanya gula itu lebih bahaya ketimbang narkoba! Kalau sudah addicted, beughh rasanyaaa seperti "sakaw gula".  Saat lapar, tubuh cenderung ingin mengonsumsi makanan tinggi gula untuk mengembalikan energi yang hilang setelah berpuasa. Hal tersebut perlu dihindari oleh penderita diabetes karena justru membuat kadar gula darah melonjak drastis. Alih-alih mengonsumsi makanan tinggi gula, yuk kita memilih buah segar yang mengandung gula alami untuk mencukupi kebutuhan energi tubuh setelah berpuasa.

Dadah dadaaaahh dulu sama bakery resto dan hotel. (dok.Bukanbocahbiasa.com)
Dadah dadaaaahh dulu sama bakery resto dan hotel. (dok.Bukanbocahbiasa.com)

Awalnya mungkin terasa berat yaaahh? 

Begitulaahh, kalau kita "ogah ribet" menjalankan gaya hidup sehat di masa muda.... maka akibatnya baru terasa ketika masuk usia 40++

Ya sudah, hukum "Tabur Tuai" sudah saya rasakan. Pesan untuk pembaca yang usianya lebih muda, plis plisss... jaga kesehatan tubuh ya. 

Take care of your body. It's the only place you have to live. Jim Rohn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun