Heyhooo diary,
Aakk, senang deh, akhirnya aku punya kesempatan buat curhat hore di sini! Memang untuk menjaga kewarasan jiwa raga, ada baiknya aku manfaatkan fitur "diary" di sini. Boleh curhaatt apaaa aja ye kan, biar plong! Lega bin puas gitu lho. Karena memang tiap manusia wajib banget menemukan cara agar bisa Kelola emosi dengan lebih baik lagi. Salah satu caranya, dengan melakukan Analisa SWOT untuk Diri Sendiri
Btw, kali ini aku mau ngebahas soal "memahami kekurangan yang jadi kelebihan". Lho, kok bisa?
Ya iyalah. Kita semua tahu kan, bahwa SETIAP MANUSIA PASTI punya kekurangan dan kelebihan. Ada kalanya, kita hanya notice dengan kelebihan yang kita punya, misalnya kelebihan berat badan (Uhuks, sorry jokes bapack-bapack wkwkwkw) Akan tetapi, amat disayangkan, kita kerap terjebak dalam perasaan "narsis" sehingga tidak aware dengan kekurangan yang kita miliki.
Contoh aja, deh. Pas wawancara kerja, tim HRD kan kerap mengajukan pertanyaan, "Apa kelebihan dan kekurangan kamu?"
Haqqul yaqin, mayoritas dari kita, gampil banget merepet kalo ditanya soal kelebihan. "Saya antusias, semangat, pembelajar, bisa bekerja di bawah tekanan, sanggup menepati deadline, tidak suka gossip, dan lain-lain."
Tapiii, tatkala disuruh membahas soal kekurangan? Mak klakep :D Jadi diam seribu Bahasa.
Apakah itu salah?
Ya nggak juga sih, kan ini ceritanya lagi wawancara kerja. Di mana-mana orang kalau lagi cari job/kerjaan udah pasti cenderung cerita yang apik apik soal dirinya. Sama, lah, aku juga wkwkwk.
Nah, kalau konteksnya BUKAN lagi wawancara kerja, menurutku ada baiknya kita coba memahami APA SIH SEBENARNYA KEKURANGAN/KELEMAHAN aku? Buat bahan kontemplasi. Instrospeksi juga jadi kita lebih mengenal tentang diri sendiri.
Iya lhoooo, jangan-jangan selama ini kita justru lebih banyak mengenal tentang orang lain, tapi malah abai dengan apa dan gimana diriku ini.