Saya tidak menyangka bahwa dunia digital bakal berkembang sedemikian masifnya. Tak terbendung lagi! Semua konten digital menyeruak di segenap penjuru mata angin. Setiap detik nafas kehidupan bisa dibilang ter-influence dengan serba-serbi konten yang berada di platform digital.
Maka, sebagai emak-emak zaman now, saya pun memutuskan untuk berada di pusaran yang sama. Ikut berkiprah menyumbangkan konten, yang semoga menebarkan faedah bagi para netizen. Yap, apabila kita demikian enthusiast dan passionate dengan menyebarkan hal-hal baik, niscaya kita sendiri yang bakal meraup kebaikan dan keberuntungan di masa kini maupun masa mendatang. Apa yang kau tebar, itulah yang kau tuai. Begitulah saya memaknai apapun perjalanan, baik di dunia nyata, maupun dunia maya.
Berbekal semangat "berbagi konten yang baik", saya pun aktif me-review sejumlah destinasi, baik wisata, kuliner, fasilitas umum, korporasi, dan lokasi-lokasi lainnya di Google Map. Kenapa? Karena heii... siapa sih, makhluk di muka bumi ini yang tidak pernah merasakan "jasa" dari keberadaan Google Map? Maka, sebagai bentuk "balas budi", saya pun aktif berkontribusi meng-upload foto, review dan menambahkan destinasi baru di Google Map.Â
Sungguh tak pernah berani saya membayangkan, bahwa sejumlah hal baik yang saya share selama ini, dibalas kontan oleh Tuhan. Bersama 4 rekan, saya diundang mewakili Indonesia dalam ajang Google Local Guides Summit, yang berlangsung di California, Amerika Serikat, medio Oktober lalu.
Boleh dibilang, ini adalah one of my best moment selama saya berkiprah sebagai content creator, baik sebagai blogger, vlogger maupun socmed enthusiast. Saya berkesempatan untuk bertandang ke negeri Paman Sam secara GRATIS (diongkosi Google), main ke kantor Google, serta berdiskusi secara intens dengan 151 local guides yang berasal dari 62 negara sedunia!
***
Ketika berada di atas pesawat Singapore Airlines dengan rute Surabaya -- Singapore -- Hongkong -- San Francisco, beberapa kali saya dilanda galau yang tak beralasan.
"Kalau nanti saya cupu banget dan tak sanggup berinteraksi maksimal dengan local guides yang lain... Gimana?"
"Kalau nanti Bahasa Inggris saya acakadut... saya ngga bisa paham dengan materi diskusi bareng peserta dan Googlers (karyawan Google).... Gimana?"
"Kalau saya hah-heh-hoh-hah-heh-hoh dan bolak-balik dieeeem gegara nggak tau mau ngomong apa alias nge-blank maksimal.... Gimana?"
DUH! Saya nggak mau malu-maluin Indonesia!