Â
Pelatihan Psikoanalitik di Wina: Setelah masa pencarian jati diri, Erikson memulai pelatihan psikoanalitik di Vienna Psychoanalytic Institute di bawah bimbingan Anna Freud, putri Sigmund Freud . Meskipun tidak memiliki gelar universitas formal, ia mendapatkan pelatihan intensif dalam psikoanalisis dan berfokus pada analisis anak-anak. Pengalaman ini memberikannya dasar yang kuat dalam memahami perkembangan psikoseksual, tetapi Erikson melangkah lebih jauh dengan memperluas pandangan Freud dengan memasukkan faktor-faktor sosial dan budaya dalam perkembangan kepribadian.
Â
Penelitian Etnografis dan Pengaruh Antropologi: Erikson tidak hanya berfokus pada praktik klinis, tetapi juga melakukan penelitian etnografis pada berbagai budaya, termasuk suku Sioux di South Dakota dan suku Yurok di California . Kerja lapangan ini memperluas pemahamannya tentang bagaimana faktor-faktor sosial dan budaya membentuk perkembangan kepribadian. Ia berinteraksi dengan para antropolog terkemuka seperti Margaret Mead dan Ruth Benedict, yang memengaruhi pemikirannya tentang peran budaya dalam membentuk identitas dan perkembangan manusia
Â
Perkembangan Teori Psikososial: Dari pengalaman pribadi, pelatihan psikoanalitik, dan penelitian etnografisnya, Erikson mengembangkan teori psikososialnya yang unik. Teori ini berfokus pada perkembangan ego dan identitas sepanjang rentang hidup, bukan hanya pada masa kanak-kanak seperti yang ditekankan oleh Freud. Ia mengidentifikasi delapan tahapan perkembangan psikososial, masing-masing ditandai dengan krisis atau konflik psikososial yang harus diatasi individu untuk mencapai perkembangan yang sehat . Setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yang spesifik dan menghasilkan kekuatan atau kebajikan tertentuÂ
Â
Penerimaan dan Pengaruh: Teori Erikson telah diterima secara luas dalam bidang psikologi perkembangan dan memiliki pengaruh yang signifikan pada berbagai bidang, termasuk pendidikan, konseling, dan psikiatri. Ia menonjolkan pentingnya faktor sosial dan budaya dalam perkembangan manusia dan memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami perkembangan kepribadian sepanjang rentang hidup . Teori ini juga memberikan wawasan berharga tentang bagaimana pengalaman masa kanak-kanak dapat berdampak pada perkembangan identitas dan kesejahteraan mental di masa dewasa. Meskipun ada beberapa kritik terhadap teorinya, kontribusi Erikson pada psikologi perkembangan tetap sangat penting dan terus dipelajari hingga saat ini
Â
Kesimpulan: Pengembangan teori psikososial Erikson merupakan hasil dari perjalanan intelektual dan personal yang panjang. Pengalaman pribadinya, pelatihan psikoanalitiknya, dan penelitian etnografisnya saling berkaitan dan membentuk dasar teorinya yang menekankan pentingnya interaksi antara faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosial dalam membentuk kepribadian manusia. Teori ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami perkembangan manusia sepanjang hidup dan terus memberikan pengaruh yang signifikan pada berbagai bidang studi dan praktik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H