Mohon tunggu...
Nurul Oktafiani
Nurul Oktafiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Saya merupakan mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jakarta yang saat ini tertarik pada bidang kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Independensi Media di Tengah Penyebaran Berita Hoaks

3 Desember 2024   11:06 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin berkembang dan canggihnya teknologi, maka akan semakin cepat pula perputaran informasi. Kehidupan masyarakat kini telah berubah semenjak adanya penemuan internet. Hanya dengan bermodalkan sebuah ponsel pintar dan internet saja, maka sudah bisa mendapatkan informasi selangkah lebih cepat daripada berita di televisi. Namun, kecepatan dan kemudahan tersebut justru menyebabkan sulitnya mendapatkan informasi yang kredibel atau valid.

Informasi yang tidak kredibel atau yang biasanya akrab dikenal dengan "hoax" ini adalah suatu fenomena yang biasa terjadi di kalangan masyarakat. Hoaks adalah suatu berita yang bertujuan untuk mengaburkan atau bahkan menutupi keaslian dari suatu informasi (Irianto & Paputungan, n.d.). Berita hoaks umumnya cepat menyebar karena memiliki judul yang sensasional dan mengandung informasi yang tidak akurat (Butar, 2024).

Penyebaran berita hoaks ini memicu kurangnya kepercayaan dari publik terhadap media. Independensi media pun kian hari, kian dipertanyakan. Independensi merupakan suatu kemampuan media untuk beroperasi secara mandiri tanpa gangguan dari pihak lain, yang menyebabkan berita tidak berimbang. Konsep ini berlaku juga untuk berita politik (Susana & Tijani, 2024).

Membangun independensi bagi media bukanlah hal yang mudah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pemilik media dan jurnalisme Indonesia yang terlibat dalam partai politik atau aktivitas politik. Sejumlah wartawan secara nyata menghadapi berbagai persoalan eksistensi diri akibat beberapa pemilik media menjadi pemimpin partai. Seperti dalam Pilpres 2014, beberapa di antaranya pernah ikut mencalonkan diri sebagai salah satu calon pasangan capres dan cawapres (Prasetyo, 2023).

Hal ini menunjukkan bahwa pemilik media memang memiliki pengaruh yang begitu besar. Dalam proses demokrasi, media merupakan komponen penting. Mereka berperan menghubungkan pemerintah dengan publik. Di sinilah media harusnya mengambil peran untuk membantu publik mendapatkan kebenaran dan menemukan jawaban atas keraguan keputusan yang akan mereka ambil, bukan malah menyebarkan berita yang tidak kredibel (Hendriana, 2023).

Menurut Dedy, (2017) dalam aspek jurnalistik, media akan kredibel apabila senantiasa menerapkan dan menjunjung tinggi independensi. Adapun cara mempertahankan independensi, yaitu dengan cara mengutamakan transparansi dan berpegang teguh terhadap kode etik. Transparansi sangat dibutuhkan dalam mengurangi penyebaran berita tidak kredibel yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap media.

Transparansi memiliki arti keterbukaan. Jadi, maksud transparansi media adalah keterbukaan media dalam menyampaikan suatu informasi tanpa ada yang ditutup-tutupi. Sedangkan kode etik ini dapat menjadi pedoman atau aturan yang mengikat media tentang bagaimana sebuah informasi harus disajikan atau disampaikan. 

Penyebaran berita tidak kredibel atau hoaks ini dapat diminimalisir jika setiap media menerapkan independensi media. Independensi ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi dominasi dengan pemilik yang dapat mempengaruhi dan mengutamakan transparansi. Independensi juga dapat dijadikan salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap media.

REFERENCE

Butar, Y. D. (2024). Analisis Penyebaran Hoax Di Media Sosial Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat. JPBB: Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, III, 252-258. doi: https://doi.org/10.55606/jpbb.v3i2.3201

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun