Mohon tunggu...
nurul wn
nurul wn Mohon Tunggu...

Life must be beneficial to the people. Before not able to do anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjemput Lailatul Qodar

26 Juni 2016   17:41 Diperbarui: 26 Juni 2016   18:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al-Quran pada malam kemulian. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam yang lebih baik dari pada seribu bulan . Pada malam itu malaikat-malaikat turun ke bumi dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. (AL-Qodar : ayat 1-5 )

Ayat di atas menjelaskan tentang disebutnya Lailatul Qodar yaitu malam di dalamnya terdapat banyak keberkahan dan kemuliaan,yang tidak akan kita temui pada malam-malam biasanya. DI Malam ini Allah telah mengizinkan semua malaikatnya untuk turun ke bumi untuk memberikan kesejahteraan dan ketentraman pada orang-orang yang beriman. Malam ini adanya hanya di bulan suci Ramadhan yaitu 10 malam terakhir di bulan Ramadhan dan di malam-malam ganjil, seperti dalam sebuah hadist disabdakan oleh Rosululloh SAW “Carilah lailatul Qodar pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR.Bukhori)

Oleh karena itu sangatlah rugi jika kita sebagai umat muslim dan yang mengaku sebagai orang beriman yang mencintai Allah, menyia-nyiakan waktu kita di bulan Ramadhan ini terutama di 10 hari terakhir ini. Perjuangan di sepuluh malam terakhir ini adalah perjuangan yang sangat berat .Perjuangan dari rasa malas dan ngantuk yang begitu dashyat mendera umat Islam ketika berada di sepuluh hari terakhir. Godaan sangat banyak ,akan tetapi bagi orang mukmin yang mengetahui tentang kehebatan di 10 malam yang terakhir ini , pasti tidak akan tinggal diam .Mereka akan melawannya dari rasa malas dan ngantuk demi menjemput satu malam yang sangat mulia diantara malam-malam terakhir. Nafsu beribadah harus tetap kita gelorakan dan luruskan niat seraya mengharapkan keberkahan, kemuliaan dan pahala yang seluas-luasnya dengan penuh cinta dan keikhlasan hanya karena Allah.

Kita tinggalkan sejenak untuk urusan makanan, untuk urusan baju lebaran, untuk urusan pekerjaan dan untuk urusan kesenangan dunia. Karena kita tidak tahu bisakah kita berjumpa lagi di Ramadhan yang akan datang. Dan Kita tidak tahu kapan kehidupan kita akan berakhir. Sedangkan Allah sudah memberi kesempatan pada Ramadhan tahun ini untuk bertemu kembali terutama pada malam-malam terakhir .yaitu malam yang paling mulia di antara malam-malam yang lainnya. Allah telah memberikan bonus yang amat besar kepada orang-orang yang beiman untuk mendapatkannya secara gratis. Meskipun dengan perjuangan yag sangat berat.Namun kita tetap tidak berusaha untuk medapatkan agar ramadhan kita kali lebih berkualitas dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam ayat itu juga dikatakan bahwa ada satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan atau 83 tahun 3 bulan. Alangkah beruntungnya kita beribadah di malam yang penuh kemuliaan ini sama dengan kita beribadah 1000 bulan atau 83 tahun 3 bulan ditulis oleh Allah kebaikan .Barang siapa yang terhalang untuk mendapat Lailatul Qodar berarti ia terhalang pula untuk mendapat semua kebaikan. Walaupun kita tidak tahu jelas tentang datangnya Lailatul Qodar ini dan memang tidak ada penjelasan dalam hadist – hadist , kita tetap menyiapkan diri dan menyambutnya dengan penuh kerinduan dan bersungguh-sungguh berharap pahala yang sebanyak-banyaknya . Yaitu dengan melakukan i’tikaf di masjid-masjid dengan memperbanyak beribadah ,sholat, berdzikir dan membaca Al-Quran.

Adapun keutamaan malam lailatul :

  • Pada malam itu Allah menurunkan AL-Quran untuk pertama kalinya sebagai peringatan bagi manusia dan tidak ada keraguan padanya ; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. seperti yang tercantum dalam beberapa ayat dalam al-Quran .
  • Allah menunjukkan betapa agungnya malam Lailatul Qodar itu .Sehingga disebut sebagai malam penuh kemuliaan.

  • Beribadah pada malam itu sama dengan beribadah selama 1000 bulan yaitu 83 tahun 3 bulan kebaikannya yang diperoleh apabila kita mendapatannya. Sungguh suatu keberkahan yang amat besar dari Allah Subhanallohu Ta’ala yang diberikan kepada hambanya yang bisa menjalankan ibadah di malam itu.Dan sangat rugilah bagi kita yang meninggalkan ibadah di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

  • Pada malam itu semua malaikat turun ke bumi untuk mengatur segala urusan. Adapun malaikat- malaikat yang turun adalah untuk memberikan kesejahteraan dan ketentraman kepada orang-orang beriman. Bahkan Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim dalam bukunya Shahih Fiqih Sunnah menjelaskan pada malam itu keamanan dan keselamatan menyatu pada diri orang-orang yang beriman, dan mereka mendapatkan salam secara terus-menerus dari para malaikat.

  • Bagaimana Seorang Muslim Mendapatkan Lailatul Qodar ?

  • Menurut beberapa hadist Lailatul Qodar adalah malam yang penuh kemuliaan yang adanya di 10 malam terakhir yaitu di malam-malam ganjil.Apabila kita ingin mendapatkan malam Lailatur Qodar hendaknya kita persiapkan diri .Kita mencari beberapa masjid yang memang mengadakan i’tikaf di sepuluh malam terakhir . Kenapa harus di 10 hari terakhir ? Ini berdasarkan Hadist dari Abu Hurairah Rodiyallohu Anhu.ia berkata ,”Nabi beri’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari terakhir.Dan pada tahun dimana beliau wafat ,beliau melakukan i’tikaf selama duapuluh hari.(HR.Bukhori).

  • Kita tahu di Indonesia ini mayoritas muslim tetapi tidak semua masjid melakukan i’tikaf. Hanya beberapa masjid yang memang mengerti tentang manfaat ibadah di malam Lailatul Qodar ini yang sering mengadakan kegiatan i’tikaf. Akan tetapi di beberapa masjid di kota-kota besar justru lebih ramai ketika di malam 10 hari terakhir. Bahkan pengurus masjid membuka pendaftaran untuk yang ingin beri’tikaf dan sekaligus sahur di tempat tersebut. Seperti di sebuah masjid di kawasan perumahan Taman Harapan Baru, yaitu masjid Nurul Firdaus. Pengurus sangat antusias dan bersemangat untuk mengadakan i’tikaf bersama baik untuk kaum laki-laki dan perempuan. Di samping itu fasilitas masjid yang lengkap, nyaman dan aman untuk kaum ibu-ibu. Pengurus juga menyiapkan segala keperluan makan sahur, kopi, teh dan air putih. Tentu semua itu tidak gratis , kita cuma menyiapkan uang Rp.15.000 saja.
  • Apakah harus di masjid ?

  • I’tikaf harus dilakukan dimasjid .Ini berdasarkan ayat dalam Alquran ,”Jangan kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid-masjid.” (AL-Baqarah: 187). dan beberapa hadis Nabi Shollalohu Alaiwassalam bahwa nabi melakukan i'tikaf di masjid.Begitu juga kaum perempuan harus melakukannya di masjid-masjid. Sebagai syiar Islam tidak ada salahnya kita gerakkan kembali masjid-masjid di sekitar kita untuk menyemarakkannya dengan i'tikaf bersama-sama. Dan memfasilitasinya dengan tempat dan sarana yang baik dan nyaman agar umat Islam bisa berbondong-bondong untuk menyambut malam Lailatul qodar ini dengan penuh rasa Iman dan taqwa karena ingin mendapatkan tempat nantinya di SurgaNya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun