Mohon tunggu...
Nurul Nurjannah
Nurul Nurjannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nurul Nurjannah, saya suka terkadang suka menulis, suka memasak, suka bercerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Married Is Scary Fenomena Ketakutan Gen Z Terhadap Pernikahan dan Solusi dalam Pandangan Islam

6 Desember 2024   07:17 Diperbarui: 6 Desember 2024   07:25 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belakangan ini sedang naik-naiknya fenomena Married Is Scary. Apa sih yang dimaksud Married Is Scary itu? Married is scary merupakan istilah yang secara harfiah berarti sebuah pernikahan itu menakutkan, dan merujuk pada ketakutan dan kecemasan yang dialami seseorang ketika memikirkan pernikahan. Fenomena seperti ini menjadi viral dikalangan Gen Z dan menimbulkan kekhawatiran mengenai komitmen pernikahan, tak jarang mereka lebih sibuk mencintai diri sendiri dibandingkan sibuk mencari pasangan hidup. Adannya berita-berita viral tersebut, membuat Gen Z yang kehidupannya tidak jauh dari sosial media seringkali terpapar akan konten bernama Married is scary tersebut.

Ketakutan ini sering kali dipicu oleh adanya cerita pengalaman pribadi seseorang yang sudah menikah mengalami konflik dalam rumah tanggannya lebih parahnnya lagi cerita pribadi mereka di ceritakan lewat sosial media yang mereka punya, dengan mudahnnya cerita yang mereka unggah itu menjadi viral.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya istilah married is scary ini yaitu, adannya trauma masa lalu yang dialami seseorang dari hubungan sebelumnya yang tidak merasakan kebahagiaan dalam hubungan tersebut. Adanya tekanan sosial yang menyebabkan seseorang merasa tertekan dan memilih untuk menuruti standarisasi lingkungan masyarakat yang ada. Yang selanjutnnya, adannya kekhawatiran finansial ekonomi dan tanggung jawab setelah menikah. Ada faktor yang paling berdampak yaitu adanya cerita pengalaman pribadi seseorang yang sudah menikah mengalami konflik dalam rumah tanggannya lalu di ceritakan lewat sosial media yang mereka punya, seperti Insytagram, Facebok, Tik Tok dan masih banyak lagi.

Faktor-faktor diatas akan menyebabkan kekhawatiran seseorang yang belum menikah menganai sebuah pernikahan nantinya. Padahal pernikahan sendiri tidaklah seburuk itu dan menikah merupakan ibadah yang paling panjang bagi seorang muslim, dengan pernikahan maka separuh agama sudah terhitung sempurna, dan setiap manusia sudah ditentukan siapa pasangan hidupnya, seperti yang tertulis pada Q.S An Naba’ ayat 8 yang artinnya “ dan kami menciptakan kamu secara berpasang-pasangan”, dengan diturunkannya ayat tersebut manusia tidak bisa menghindari adannya jodoh.

Maka dari itu untuk menemukan jodoh yang tepat tentunnya seseorang perlu selektif dalam memilih jodoh, dan perlu dipersiapkan dengan baik. Bagaimana cara mencari jodoh yang baik itu?, dalam sebuah hadis Abu Hurairah bertannya kepada Rasulullah SAW tentang cara mencari jodoh yang tepat, Rasulullah SAW bersabda “Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (H.R Bukhari Muslim). Hadits di atas menjelaskan bahwa meskipun aspek-aspek lain seperti harta, keturunan, dan kecantikan penting untuk dipertimbangkan, agama harus menjadi faktor utama dalam memilih pasangan hidup. Dengan mengikuti petunjuk ini, diharapkan individu dapat menemukan jodoh yang tidak hanya memenuhi kebutuhan duniawi tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan spiritual dan keluarga mereka.

Menjemput jodoh yang baik tentu tidak akan di dapatkan dengan cara yang Allah tidak ridhoi. Memerlukan hubungan spiritual yang benar, adapun langkah-langkah prititual dan praktikal yang bisa dilakukan dalam ikhtiar mencari jodoh, yaitu dengan berdoa kepada Allah untuk memberi petunjuk dan memudahkan dalam mencari jodoh, setelah itu seseorang dapat memperbaiki dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan siap, senantiasa melaksanakan ibadah sunnah yang diajurkan Rasulullah SAW, seperti sholat tahajud, berpuasa, dan lain sebainnya, selain itu seseorang juga perlu memperluas relasi sosial untuk meningkatkam kemungkinan bertemu jodoh, tentunnya dalam lingkungan sosial yang baik juga, dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

Cara-cara di atas dapat dilakukan untuk mencari jodoh yang tepat untuk menghindari kemukinan buruk yang terjadi dalam rumah tangga. Rumah tangga memang tidak selamannya berjalan mulus, namun jika seseorang memulai sesuatu dengan hal baik dan agama yang menjadi pegangannya semua badai yang ada di dalam rumah tangga bisa dilewati bersama dengan baik tanpa saling menyakiti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun