Mohon tunggu...
Nurul Nisa
Nurul Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka kuliner an dan shopping

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat dan Risiko Menggunakan Obat Generik vs. Obat Merek

9 Juli 2024   11:55 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:24 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Di dunia farmasi, kita sering dihadapkan pada pilihan antara menggunakan obat generik atau obat merek. Kedua jenis obat ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengobati penyakit atau kondisi medis, namun terdapat beberapa perbedaan yang mendasar. Artikel ini akan membahas manfaat dan risiko dari penggunaan obat generik dibandingkan dengan obat merek, sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih informasi tentang mana yang lebih baik untuk kebutuhan kesehatan kita.berikut ini pembahasannya :

Apa itu obat generik dan obat merek dagang?
Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (International Non-propietary Names) dari WHO (World Health Organization) untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari monografi sediaan obat yang mengandung nama generik tersebut sebagai zat tunggal. Obat generik berlogo yaitu obat yang diprogram oleh pemerintah dengan nama generik yang dibuat secara CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Harga obat disubsidi oleh pemerintah. Logo generik menunjukkan persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI. Obat generik esensial adalah obat generik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan untuk menjamin ketersediaan obat yang lebih merata dan terjangkau oleh masyarakat, pemerintah telah menyusun Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN). DOEN merupakan daftar obat yang menggunakan obat-obat generik, sehingga ketersedian obat generik di pasar dalam jumlah dan jenis yang cukup9.


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.791 / MenKes / SK / VIII / 2008 tentang Daftar Obat Esensial Nasional tahun 2008, Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), menerangkan bahwa Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatansesuai dengan fungsi dan tingkatnya. Obat esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakan standar nasional minimal untuk pelayanan kesehatan. Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkan ketepatan, keamanan, kerasionalan penggunaan dan pengelolaan obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya yang tersedia sebagai salah satu langkah untuk memperluas, memeratakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penerapan DOEN harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus di semua unit pelayanan kesehatan. Bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan besar kemasan yang tercantum dalam DOEN adalah mengikat. Besar kemasan untuk masing-masing unit pelayanan kesehatan didasarkan pada efisiensi pengadaan dan distribusinya dikaitkan dengan penggunaan.
Sedangkan Obat merk dagang adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli yang dikeluarkan dari pabrik yang memproduksi. Berdasarkan UU No. 14 tahun 2001, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Selama 20 tahun perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif untuk memproduksi dan memasarkan obat yang serupa kecuali jika memiliki perjanjian khusus dengan perusahaan pemilik paten. Dalam kurun waktu tersebut, tidak boleh ada perusahaan lain yang memproduksi obat dari bahan generik yang sama, karena obat tersebut relatif baru dan masih dalam masa paten, sehingga belum ada dalam bentuk generiknya, yang beredar adalah merk dagang dari pemegang paten. Setelah habis masa patennya, obat yang dulunya paten dengan merk dagang kemudian masuk ke dalam kelompok obat generik bermerk atau obat bermerk. Obat generik bermerk adalah obat yang dibuat sesuai dengan komposisi obat paten setelah masa patennya berakhir.


Manfaat Menggunakan Obat Generik
1. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Dari segi ekonomis obat generik dapat dijangkau masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah. Karena produsen obat generik tidak perlu menanggung biaya penelitian, pengembangan, dan pemasaran yang tinggi, mereka dapat menjual obat dengan harga yang lebih rendah. Ini membuat obat generik menjadi pilihan yang ekonomis, terutama bagi pasien yang memerlukan pengobatan jangka panjang.
3. Dari segi kualitas obat generik memiliki mutu atau khasiat yang sama dengan obat yang bermerek dagang (obat paten). Obat generik harus memenuhi standar kualitas yang ketat yang ditetapkan oleh badan pengawas obat, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia atau Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat. Ini berarti bahwa obat generik memiliki kualitas, keamanan, dan efektivitas yang setara dengan obat merek.


Risiko Menggunakan Obat Generik
1.Perbedaan Inaktif Bahan Tambahan:Meskipun bahan aktif dalam obat generik dan obat merek sama, bahan tambahan inaktif (seperti pengisi, pengawet, atau pewarna) mungkin berbeda. Pada beberapa kasus, perbedaan ini dapat mempengaruhi cara obat diserap dalam tubuh atau dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu yang sensitif terhadap bahan tambahan tertentu.

2.Persepsi Kualitas:Beberapa pasien atau tenaga medis mungkin memiliki persepsi bahwa obat generik kurang efektif dibandingkan obat merek. Meskipun ini lebih merupakan masalah persepsi daripada fakta, hal ini bisa mempengaruhi kepatuhan pasien terhadap pengobatan.
3.Variasi Bentuk dan Warna:Obat generik mungkin memiliki bentuk, ukuran, atau warna yang berbeda dibandingkan obat merek. Perbedaan ini bisa membingungkan pasien, terutama yang mengonsumsi beberapa jenis obat sekaligus.
 

Manfaat Menggunakan Obat Merek
1.Kepercayaan Terhadap Merek:Banyak pasien merasa lebih percaya diri menggunakan obat merek karena mereka percaya pada reputasi perusahaan yang memproduksi obat tersebut. Ini bisa meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan hasil kesehatan yang lebih baik.

2.Inovasi dan Penelitian:Perusahaan farmasi yang memproduksi obat merek sering kali terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan obat tersebut atau menemukan terapi baru. Dengan membeli obat merek, Anda juga mendukung upaya mereka dalam inovasi medis.

3.Konsistensi dalam Formulasi:Obat merek biasanya memiliki formulasi yang konsisten dalam hal bahan tambahan dan bentuk obat, yang bisa menjadi faktor penting bagi beberapa pasien yang sensitif terhadap perubahan kecil dalam pengobatan mereka.

Risiko Menggunakan Obat Merek
1.Biaya Lebih Tinggi : Obat merek biasanya lebih mahal dibandingkan obat generik karena mencakup biaya penelitian, pengembangan, dan pemasaran. Ini bisa menjadi beban finansial bagi pasien, terutama yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau memiliki asuransi kesehatan yang tidak sepenuhnya mencakup biaya obat merek.

2.Ketersediaan yang Terbatas: Ketika obat masih dalam masa paten, hanya satu perusahaan yang dapat memproduksinya, yang bisa membatasi ketersediaan dan aksesibilitas obat tersebut di pasar tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun