Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mas Wamen Giring Ganesha Berkunjung di UNDAGI 2025; Berharap UNDAGI bisa diselenggarakan di kota-kota besar di Indonesia

27 Januari 2025   07:07 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:07 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Wamen Giring Ganesha sedang mengamati Gitar Karya Edy Purwantoro dari Jepara. (Foto Dokumentasi Askrina)

Dua hari yang lalu kabar kedatangan Mas Wamen (Wakil Menteri) Kebudayaan Giring Ganesha baru diterima oleh Panitia UNDAGI 2025. Meski tak melalui pemberitahuan dan permohonan resmi kepada beliau untuk hadir, tapi sebagai Wakil Menteri Kebudayaan beliau peka pada moment dan peristiwa budaya yang mesti dikunjungi dan diperhatikan. Bahkan setelah berkeliling melihat karya-karya yang ditampilkan, dengan serius beliau mencatat hal-hal yang krusial untuk diperhatikan. Ini luar biasa!

Kunjungan tersebut diterima oleh Ketua UNDAGI 2025, Nurohmad bersama kurator sekaligus Ketua Askrina (Asosiasi Kriyawan Republik Indonesia) Agus Sriyono dan Kurator Arif Suharson. Di samping itu beberapa panitia yang lain  mengikuti kunjungan Mas Wamen melihat karya-karya yang dipamerkan.

Dengan serius Mas Wamen  mendengarkan penjelasan para kurator tentang karya, sesekali menggelengkan kepala, karena melihat karya yang begitu detail dan teliti dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Apalagi ada nilai filosofi yang terkandung di dalam karya tersebut. Dalam kesempatan tersebut Mas Wamen bertanya; "Kenapa para kriyawan bisa mengerjakan karya yang sulit-sulit seperti itu?" Secara berseloroh Ketua UNDAGI, Nurohmad menjawab; "Kalo bisa mengerjakan yang sulit, kenapa mengerjakan yang mudah?" Sontak Mas Wamen tertawa diikuti para panitiapun tertawa.

Kunjungan pejabat kali ini memang terasa akrab dan penuh canda, karena Mas Wamen tergolong pejabat yang masih muda dan juga seorang seniman musik, tentu mempunyai sense of art dan pola komunikasi yang nyambung dengan para kriyawan.

Mas Wamen sedang berdiskusi dan mencatat hal-hal penting tentang Askrina & UNDAGI. (Foto Dokumentasi Askrina)
Mas Wamen sedang berdiskusi dan mencatat hal-hal penting tentang Askrina & UNDAGI. (Foto Dokumentasi Askrina)


Dalam kesempatan itu, Kurator UNDAGI, Arif Suharson menjelaskan, bahwa pameran UNDAGI mempunyai misi untuk melestarikan budaya  khususnya kriya yang sangat perlu untuk dijaga, termasuk proses regenerasinya. Karena setelah para kriyawan senior telah udzur, siapa lagi yang akan meneruskan kalau bukan anak-anak muda?

Pameran kriya Undagi juga menjadi wahana untuk menarik perhatian para generasi muda untuk mengembangkan dan memajukan asset kelayaan kriya Indonesia yang mampu menjawab tantangan global tanpa kehilangan identitas local geniusnya. Hal ini penting karena dari merekalah regenerasi Kriya Indonesia akan terus mampu berbicara di kancah global dan Kriya Indonesia akan terus mampu melahirkan talenta-taleta inovatif-kreatif berbasis budaya nusantara Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara manapun. Kriya Indonesia akan tetap unggul berbasis SDA dan SDM yang menjadi trend setter dunia.

Arif Suharson juga mengatakan bahwa Askrina yang telah menyelenggarakan UNDAGI, juga mempunyai program Sodaqoh Kreatif. Yaitu kegiatan sedekah ilmu dan kreativitas oleh para kriyawan untuk masyarakat secara cuma-cuma, khususnya mereka yang mungkin belum tersentuh program-program edukasi tentang kriya dari pemerintah. Dengan program ini para kriyawan Askrina memberikan ilmu dan kreativitasnya tanpa mendapatkan kontraprestasi, karena sudah menjadi niat untuk sedekah ilmu dan kreativitas.

Setelah melihat beberapa karya berbahan kayu, batik, dan logam, sampai di depan gitar karya Edy Purwantoro dari Jepara, spontan Mas Wamen teriak: "Wow!" Secara spontan pula para panitia tertawa. Maklum, Mas Wamen ini seorang musisi yang populer di kalangan penggemar musik tanah air.

Di tengah melihat karya, Mas Wamen sambil berdiskusi tentang Askrina. Kurator yang sekaligus Ketua Askrina, Agus Sriyono mengatakan, bahwa Pameran UNDAGI 2025 adalah pameran UNDAGI ketiga. UNDAGI yang pertama dihelat pada Tahun 2016, dan kedua pada Tahun 2018. Sedangkan UNDAGI yang ketiga, yang mestinya diselenggarakan pada tahun 2020, tapi karena terkendala pandemi covid-19, maka baru tahun ini diadakan. Karena para kriyawan Askrina tersebar di seluruh Indonesia, UNDAGI bisa diselenggarakan di mana saja, kota-kota besar di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun