Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

UNDAGI 2025; Ada Kenduri Askrina yang Menjadi Ruang Bincang Kita

18 Januari 2025   10:10 Diperbarui: 18 Januari 2025   10:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kenduri Askrina. (Foto Dokumentasi Askrina)

Istilah kenduri dikenal dalam masyarakat adat di Indonesia adalah acara adat yang diperuntukkan memperingati hari-hari penting dalam adat tersebut. Di dalam adat Minang dan Jawa istilah kenduri sudah menjadi tradisi budaya yang dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang. Di daerah lain di Indonesia istilah tersebut pun tak asing.

Kenduri dalam istilah masyarakat adat merupakan bentuk acara peringatan, ruang berdo'a berasama, menjalin silaturrahmi antar warga, dan tasyakuran atas nikmat yang telah Allah limpahkah pada kita semua.

Mengadopsi esensi kenduri dalam tradisi acara adat tersebut, Askrina (Asosiasi Kriyawan Republik Indonesia akan menggelar Kenduri Askrina di dalam event Pameran UNDAGI 2025. Kenduri ini akan diikuti oleh anggota Askrina seluruh Indonesia.

Kenduri Askrina merupakan ruang do'a bersama agar Askrina beserta seluruh anggotanya selalu dilimpahkan kesehatan, keselamatan, dan tetap semangat untuk berkarya. Tak hanya itu, Kenduri Askrina juga menjadi ruang bincang yang asyik, mendudah nostalgia antar kriyawan yang pernah berproses bersama, ruang berbagi pengalaman dan sekaligus ruang kolaborasi antar kriyawan dalam wadah Askrina.

130-an kriyawan yang tersebar di seluruh Indonesia tentu mempunyai pengalaman yang beragam. Baik proses kemunculan ide kreatif dengan berbagai ragam lingkungan budayanya, teknik mewujudkan gagasan kreatifnya, maupun pasar sebagai ruang respons masyarakat terhadap karya kriya. Tak hanya itu, sejauh mana support instansi (government) terhadap seni kriya yang telah masuk dalam regulasi industri kreatif di Indonesia, juga dapat menjadi pengalaman para kriyawan dari berbagai daerah di Indonesia yang dapat dibagi kepada rekan kriyawan yang lain, untuk dikritisi bersama.

Di sini Askrina sebagai wadah para kriyawan mempunyai bargaining position untuk membawa dunia kriya menjadi lebih kuat, karena bagaimanapun dunia kriya telah memberikan kontribusi pada kreativitas, baik pada UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah) maupun industri menengah ke atas yang jelas mempunyai impact pada ekonomi bangsa Indonesia, bahkan seni kriya telah memberikan support pada perkembangan peradaban bangsa.

Semua itu dapat dibincangkan dengan santai, akrab dan ringan, sambil menikmati kopi dan kacang rebus di Kenduri Askrina.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun