Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

UNDAGI 2025; Media Belajar Kreatifitas Siswa di Luar Kampus

6 Januari 2025   10:04 Diperbarui: 6 Januari 2025   10:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang belajar praktik kreatif (Sumber: https://smkn4pekanbaru.sch.id/)

Belajar di dalam kelas dengan suasana yang monoton, tentu akan membosankan bagi siswa. Apalagi tak ada kreatifitas guru/pengajar dalam mentransformasi ilmu ke dalam fikiran siswa. Metode ini cenderung membuat siswa menjadi tak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu metode yang dinilai dapat meningkatkan antusiasme belajar siswa adalah belajar di luar kelas (outing class). Karena metode ini membebaskan siswa untuk mencari sumber pengetahuan dengan leluasa. Oleh karena itu metode pembelajaran bagi siswa sekolah tak cukup dengan praktik belajar mengajar di kelas. 

Kita sama-sama mempunyai waktu 24 jam dalam sehari. Jika belajar di sekolah hanya 7 jam dikurangi waktu istirahat 1 jam, maka waktu belajar di sekolah hanya 6 jam, alias 1/4 hari (25%) dari waktu kita dalam sehari (24 jam). Apalagi bagi siswa pemalas, kesempatan memasukkan pengetahuan ke dalam fikirannya tentu akan semakin kecil. Ini sekedar berhitung matematis tentang jam belajar di kelas. Yang ingin saya katakan adalah, bahwa pembentukan karakter, pengembangan knowledge, sampai pada titik expert bagi siswa sekolah/mahasiswa tak cukup jika hanya mengandalkan belajar di kelas. Tentu dibutuhkan proses pembelajaran di luar kelas; bisa pelatihan, seminar, diskusi, mengunjungi pameran, perpustakaan, outbound, nonton film dan lain sebagainya. 

Pengunjung UNDAGI 2018  (Sumber: Dokumentasi ASKRINA)
Pengunjung UNDAGI 2018  (Sumber: Dokumentasi ASKRINA)

Pameran UNDAGI 2025 yang akan dihelat pada tanggal 18-28 Januari 2025 ini telah dikonsep tak hanya sebagai wahana eksibisi karya seni kriya, tapi juga dapat menjadi media edukasi bagi mahasiswa/siswa dalam pengembangan kreatifitasnya. Pameran ini mengajak kita untuk berselancar dengan imajinasi yang bebas dalam pembuatan karya seni kriya. Dengan melihat karya seni di pameran ini, siswa diharapkan dapat berimajinasi dan berfikir tentang bahan baku, teknik pembuatan, komposisi warna dan makna yang tersimpan dalam sebuah karya. Otomatis siswa akan terstimulasi untuk menjadi kreatif, bahkan melebihi karya yang mereka lihat. 

Tak hanya transformasi pengetahuan melalui indera penglihatan dengan melihat langsung karya kriya, Pameran UNDAGI 2025 juga akan menggelar workshop/pelatihan tentang seni kriya logam dan seni kriya lainnya. Pelatihan ini akan dipandu oleh kriyawan senior di bidangnya. Di samping itu ada ruang Artsitalk (talkshow) yang dapat dijadikan 'tempat bertanya' bagi siswa yang ingin mengetahui tentang seluk beluk seni kriya. 

Dengan demikian, Pameran UNDAGI 2025 dapat menjadi destinasi edukasi luar kelas yang akan berkontribusi dalam upgrading pengetahuan bagi siswa. Karena karya-karya kreatif seni kriya yang didisplay akan menstimulasi daya kreatifitas siswa dalam berkarya. *** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun