Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

UNDAGI 2025 dalam Full Moon Discuss; Perkuat Jaringan Komunitas dengan FSRD ISI Surakarta

14 November 2024   15:14 Diperbarui: 14 November 2024   15:18 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Panitia Full Moon Discuss FSRD ISI Surakarta


Perhelatan Pameran Besar Kriya UNDAGI 2025 kurang dari 2 bulan lagi, yakni tanggal 18-28 Januari 2025 di Gallery R.J. Katamsi Yogyakarta. Selama masa  persiapan pameran tersebut (-+ 2 bulan yang lalu), Tim UNDAGI-Askrina (Asosiasi Kriyawan Republik Indonesia) sebagai penyelenggara pameran UNDAGI 2025 telah bertandang ke beberapa daerah untuk memperkuat jaringan komunitas seni kriya, di antaranya adalah Pekalongan dan Jepara dalam rangkaian kegiatan kuratorial.

Selain secara langsung bertandang, Tim UNDAGI-Askrina juga memperkuat jaringan komunitas di Bandung, Jakarta, Padang, Bali dan beberapa daerah lain secara daring.

Nah, kali ini Tim UNDAGI berencana bertandang ke Surakarta untuk mengikuti acara Full Moon Discuss yang diselenggarakan oleh FSRD (Fakultas Seni Rupa & Disain) Institut Seni Indonesia Surakarta, besuk tanggal 15 November 2025, mulai jam 19.00 wib di Lingkar Pagoda ISI Surakarta.

Kunjungan tersebut selain bertujuan untuk memperkuat jaringan komunitas seni kriya, juga sosialisasi tentang Pameran UNDAGI 2025, dan untuk berdiskusi tentang tema "Kriya; ArtWork & Bisnis di Era Global" dengan para mahasiswa dan kriyawan Surakarta. Dalam diskusi tersebut akan menampilkan beberapa narasumber: Agus Sriyono (Ketua Askrina), Nur Rohmad (Ketua UNDAGI 2025), dan Misbachul Munir (Sekretaris UNDAGI).

Bagaimanapun, Seni kriya yang telah melekat di dalam kehidupan kita seharusnya lestari dan terus berkembang sesuai perjalanan waktu, karena seni kriya telah menjadi kekuatan peradaban, apalagi kita sebagai bagian dari dunia Timur.

Seiring perjalanan waktu di era global saat ini, dengan dunia internet yang melekat, menyebabkan antar negara seperti  tak berbatas. Arus informasi dan arus barang antar negara semakin deras saja. Banyak bidang pekerjaan yang tereduksi dan raib digantikan oleh aplikasi. Tapi bersamaan dengan itu pula bermunculan bidang kerja baru yang memberikan peluang pada bidang apapun untuk maju.

Nah, pertanyaannya sekarang adalah; Bagaimana dunia seni kriya menghadapi era global tersebut? Mampukah seni kriya memanfaatkan peluang di tengah gemuruhnya arus informasi di era global? Bagaimana kriyawan memanfaatkan teknologi untuk menghadapi arus informasi dan sistem ekonomi digital? dan banyak pertanyaan yang mesti dijawab.

Mau tahu jawabannya? Datang saja ke Full Moon Discuss, 15 November 2025, Jam 19.00 wib di Lingkar Pagoda FSRD-ISI Surakarta. Tentu sambil ngopi asyik bersama para kriyawan Surakarta, agar jaringan komunitas semakin kuat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun