Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konser Musik: "Satu Bendera"; Nyanyian Ambar Polah

14 Oktober 2016   15:41 Diperbarui: 14 Oktober 2016   16:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Kamis, 3 Nopember 2016 | 19.30-22.00 Wib

Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta

RUANG SILATURRAHMI SAHABAT AMBAR POLAH

Pada dasarnya munculnya ide konser musik ini berangkat dari hal yang simpel dan sederhana; bahwa keluarga, para sahabat, baik dari kalangan seniman, pekerja seni maupun teman-teman di lingkungan Ambar Polah dan para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), ingin bersilaturrahmi, berkumpul bersama, merekatkan persaudaraan setelah sekian lama kurang berkomunikasi secara intens karena mungkin kesibukan masing-masing.

Ruang silaturrahmi yang kami gagas, kemudian melahirkan ide-ide yang sekiranya bisa bermanfaat untuk kami, syukur-syukur bisa berguna untuk khalayak. Maka menampilkan karya musik Ambar Polah menjadi pilihan yang kami anggap baik untuk kami jadikan media silaturrahmi. Sembari menikmati karya musik Ambar Polah, kami mengajak kepada masyarakat secara umum untuk merajut persaudaraan, merekatkan persahabatan, meneguhkan perjuangan sambil menangkap nilai-nilai positif pesan moral dari karya-karya seorang Ambar Polah.

Menelusuri pesan yang termuat dalam karya-karya Ambar Polah seperti merunut sejarah, kondisi sosial dan situasi di mana karya tersebut dilahirkan. Di samping itu ada substansi positif, bahwa seorang Ambar Polah menuangkan pesan-pesan moral dalam lagunya sebagai perwujudan dari daya kritisnya dan sekaligus menggambarkan sebuah kepedulian pada kondisi sosial masyarakat, bahkan bangsanya.

Mungkin ini hal yang biasa di dalam perjalanan para seniman, karena bisa jadi sebuah karya lahir spontan sesuai dengan situasi dan kondisi di jamannya, namun bagi kami dari sekumpulan orang-orang di sekeliling Ambar Polah yang notabene bukan hanya dari kalangan seniman, bahkan banyak kalangan di luar seniman, melihat karya-kaya Ambar Polah menjadi hal yang cukup memberikan inspirasi tersendiri. Karena dibalik sosok seorang pebisnis yang tangguh, Ambar Polah menyimpan karya-karya yang bisa kita nikmati, sekaligus sebagai pengingat bagi kita akan kepeduliannya sebagai masyarakat yang berbudaya.

Terlepas dari nilai estetika karya musik, kami, sahabat, keluarga, teman kerja, pekerja seni dan murid-murid Ambar Polah, selain ingin menjadikan media untuk merekatkan tali persaudaraan, konser ini sekaligus menjadi media pengingat (reminder) bahwa dari Jogja pernah terlahir seorang seniman sekaligus pebisnis yang berkarya dan menuangkan ide-ide kreatifnya sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat dan bangsanya.

Mengapa Satu Bendera?

Mencermati karya musik Ambar Polah adalah merunut perjalanan waktu dalam kehidupan seorang seniman, penuh dengan keliaran ide kreatif dan ketulusan berkarya.

Dari beberapa karya musik Ambar Polah, secara tematik banyak berisi kritis sosial. Sedangkan "Satu Bendera" adalah salah satu judul lagu yang kami anggap tepat untuk mewakili benang merah karya-karyanya. Judul ini bisa kita maknai sebagai sebuah ikatan satu keluarga atau kerabat, ataupun kita maknai sebagai sebuah ajakan dan cita-cita Ambar Polah untuk Bangsa Indonesia.

Dalam konteks ke-Indonesiaan, yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, etnis, golongan, dan agama, kita sadari bahwa ini mempunyai potensi yang sangat dahsyat, namun perlu diingat, bahwa beragamnya bangsa Indonesia sangat pula berpotensi sebagai pemicu adanya friksi dan pergesekan, bahkan perpecahan! Maka "Satu Bendera" menjadi relevan untuk kami usung menjadi tajuk konser ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun