Mohon tunggu...
Nurul MujahidahQolbi
Nurul MujahidahQolbi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

I am a learner who have interesting to public speaking, writing, entrepreneurship, leadership, social and education.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menemukan Kekayaan Sejati : Menggali Makna Qanaah Dalam Kehidupan

7 Februari 2024   09:45 Diperbarui: 7 Februari 2024   09:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan modern seringkali membuat kita terjebak dalam siklus keinginan tanpa henti. Dari keinginan akan barang-barang material hingga pencapaian yang terus meningkat, kita terkadang merasa bahwa kebahagiaan dan kepuasan hanya dapat dicapai dengan memiliki segalanya. Qanaah secara umum adalah mencari kepuasan dan kecukupan dalam keadaan apa adanya serta mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat-Nya. Dalam Islam, qona'ah dianggap sebagai keutamaan yang mendorong seorang mukmin untuk mengesampingkan ketamakan dan rasa iri hati serta bersedia membagi nikmat-Nya kepada orang lain. Karena, ketahuilah bahwa kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati yang selalu merasa cukup dengan karunia yang diberikan oleh Allah.

Baca Juga : Kisah Sahabat Shuhaib Ar-Rumi : Melepas Kekayaan Demi Keimanan

Apabila kita menginginkan sifat qona’ah itu lahir dalam jiwa kita, perhatikan dengan seksama firman Allah berikut ini:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S An-Nisa: 32)

Berangkat dari hal tersebut, Islam mengimbau umatnya untuk menjunjung tinggi prinsip moral dengan sifat mulia tersebut agar seseorang dapat merasakan rasa syukur yang sejati. Seperti halnya rejeki yang cukup akan membuat seseorang berhenti mengemis, sifat qona'ah akan membuat seseorang merasa puas dibandingkan menuntut dan merasa kurang mensyukuri rezeki yang didapatnya. Orang yang qona'ah akan menjalani kehidupan yang bahagia, bebas masalah, bebas mengejar kepentingan dan keinginannya, serta terlindung dari segala sesuatu yang menimbulkan rasa takut atau cemas.

Memiliki kualitas qona'ah merupakan salah satu pilar kebahagiaan di dunia ini. Qona'ah perlu terus menerus dipupuk dan ditanamkan dalam kepribadian kita karena hidup ini mungkin tidak memberikan semua yang kamu inginkan, namun hakikat qona'ah akan membantumu mensyukuri apa yang kamu miliki. Alhamdulillah ala kulli haal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun