Mohon tunggu...
Nurul MarivatulAnwar
Nurul MarivatulAnwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan mahasiswa teknik industri universitas airlangga, saya memiliki hobby memasak dan saya merupakan orang yang mudah bergaul

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengolahan Limbah Berupa Kain menjadi Bahan Baku Pembuatan Kerajinan Tangan

4 September 2024   21:49 Diperbarui: 4 September 2024   21:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masyarakat tentu tidak asing lagi dengan SDGs yang kini populer karena
tujuannya untuk kehidupan berkelanjutan. Perlu diketahui SDGs merupakan
serangkaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang memiliki 17 tujuan, salah
satunya yakni SDGs 12 tentang "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung
Jawab”. Dengan menerapkan prinsip-prinsip konsumsi dan produksi yang
bertanggung jawab, kita bisa melindungi lingkungan, meningkatkan keadilan
sosial, dan membangun ekonomi yang lebih tangguh.
Untuk mendukung SDGs 12 ada beberapa hal yang bisa kita lakukan :
1. Membuat Pilihan Konsumsi yang Bertanggung : kita bisa memilih produk
dengan komponen yang mendukung berkelanjutan, mengurangi
pemborosan, dan mendukung bisnis yang bertanggung jawab.
2. Mendukung Kebijakan yang Berkelanjutan : Mendukung penuh kebijakan
yang telah di buat oleh pemerintah guna mendorong konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab.
3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat : Mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab bagi kehidupan
berkelanjutan
4. Berinovasi dan Mengembangkan Teknologi Berkelanjutan :
Mengembangkan teknologi baik untuk sistem produksi dan proses produksi
yang ramah lingkungan
Limbah merupakan bahan buangan atau sisa produksi yang tidak terpakai
dan dapat menimbulakn pencemaran jika tidak di olah dengan baik. Tidak hanya
mengakibatkan pencemaran di perairan, namun limbah juga dapat menyebabkan
dampak negatif pada kesehatan masyarakat yang ada di sekitarnya. Kini jumlah
limbah semakin bertambah seiring berjalannya waktu di karenakan tidak adanya
pengolahan yang maksimal sebelum di buang. Sekarang kegiatan industri semakin
berkembang, sehinngga limbah yang dihasilkan kini semakin beragam. Jenis
limbah industri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu limbah cair, limbah padat, limbah
gas, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Limbah tidak hanya berasal dari pengolahan pabrik saja tetapi limbah dapat
berasal dari rumah tangga, Industri, pertanian dan pertambangan. Pengolahan sisa
limbah merupakan hal yang penting karena dapat memberi dampak pada kehidupan
yang akan datang. Pengolahan limbah tentu harus di lakukan dengan bersama dan
perlu di perhatikan oleh pelaku industri maupun pemerintah. Pembuangan limbah
secara ilegal dapat menyebabkan pencemaran perairan khususnya kehidupan laut,
sungai dan sekitarnya.
Selain itu, limbah juga dapat mencemari tanah jika di buang secara langsung
ke tanah dan di timbun tanpa adanya pengolahan. Karena racun dan bahan kimia
yang berasal dari limbah tersebut dapat mempengaruhi kesuburan tanah, bahkan
mempengaruhi produktivitas tanaman. Misal, petani menanam di tanah yang
terkontaminasi bisa menyebabkan molekul limbah industri menumpuk di tanaman,
lebih mencemari tanaman daripada tanah. Paparan limbah yang di buang ke tanah
dapat bergantung pada kondisi dan struktur di sekitarnya. Dan juga pada kondisi
tanah di sekitar area industri karena beberapa produk pengolahan limbah dapat
menyebar melalui udara dan air ke daerah yang jauh dari industri.
Jika hal ini terjadi, limbah yang dibuang ke tanah tersebut dapat
membahayakan hewan, tumbuhan, bahkan manusia yang berada jauh dari lokasi
industri. Karena dampak dari limbah tersebut, pengelolaan limbah pabrik yang baik
dan sesuai dengan regulasi lingkungan sangat penting untuk menjaga keseimbangan
ekosistem, melindungi kesehatan manusia, dan mencegah kerusakan ekonomi. Hal
ini juga berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan melindungi
lingkungan untuk generasi yang akan datang. Untuk mengubah limbah pabrik yang
berupa padat kita bisa mengalihkannya sebagai bahan baku pembuatan kompos
serta menjadi kerjinan tangan. Namun untuk menjadikannya sebagai pupuk kompos
dan kerajinan tangan diperlukan sebuah keahlilan khusus dari pada pengerajin.
Limbah pabrik yang padat memiliki banyak macam bentuk, yakni :
1. Logam
• Kaleng bekas : dapat di olah menjadi tempat pensil
• Pipa logam : dapat di olah menjadi rak dinding yang ekonomis
• Kawat : dapat di olah menjadi kerajinan kerangka lampu
2. Plastik
• Botol plastik : dapat di olah menjadi vas bunga
• Kantong plastik : dapat di olah menjadi tas anyaman
3. Kain
Kain perca : dapat di olah menjadi lap atau kerajinan kain seperti boneka
kain perca
4. Kaca
• Botol kaca : dapat di olah menjadi vas bunga dan lampu gantung
• Pecahan kaca : dapat di olah menjadi mozaik
Limbah pabrik berupa kain tentu menjadi masalah serius di dunia
perindustrian, dikarenakan kain merupakan bahan yang susah di olah jika sudah di
potong potong atau sisa produksi. Namun pihak industri dan pemerintah harus
mampu mengolah limbah pabrik berupa kain agar tidak pencermaran terhadap
lingkungan. Pada masalah ini kita membutuhkan pengolah dan pengerajin yang
bergerak di bidang bahan baku kain berupa limbah kain setelah produksi. Limbah
kain biasanya berasal dari kain sisa produksi, kain bekas pakai, kain sintesis, kain
alami dan lainnya.
Dengan adanya limbah kain tersebut kita bisa mengolahnya menjadi
berbagai macam kerajinan tangan, salah satunya menjadi kotak hias tissue yang
berasal dari kain flannel. Kegiatan tersebut bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai
ekonomis dan bisa memberi lapangan pekerjaan pada pengerajin serta orang yang
membutuhkan pekerjaan. Sebelum kita memulai untuk membuat kotak tissue hias,
kita harus mempersiapkan beberapa bahan yang dibutuhkan seperti kain flannel,
gunting, lem, plastik dan bahan lain yang di butuhkan. Laku kita lanjut ke tahapan
untuk membuat kotak tissue hias tidak terlalu sulit sehingga bisa dilakukan untuk
pemula. Tahapannya yaitu :
1. Sesuaikan panjang dan tinggi kotak tissue yang kita inginkan
2. Gunting sisa kain flannel sesuai dengan ukuran dan bentuk kotak tisu.
3. Lem pada ukuran kain flannel yang sudah di potong sesuai dengan
ukuran, kemudian tempelkan kain flannel untuk menutupi luar kotak
tisu pada bagian bawa, samping kanan dan kiri, pada bagian atas.
4. Gunting lingkaran di atas penutup kotak tissue
5. Tempelkan hiasan bunga-bunga pada samping kanan dan kirin
penutup kotak tissue.
6. Kemas Kotak tissue setelah dihias ke dalam plastik
7. Kotak hias tissue siap dijual melalui pasar tradisional dan pasar
modern.
Setelah dilakukan proses pengolahan menjadi kerajinan tangan dapat
memberi maanfaat kepada masyarakat yang terdampak terhadap limbah kain dan
dapat memberikan nilai ekomonis sehingga menciptakan lapangan pekerjaan yang
mudah dikerjakan oleh berbagai usia. Selain bisa memberi nilai ekonomis dan
lapangan pekerjaan, kegiatan ini tentu saja dapat mengurangi pencemaran limbah
kain di sekitar pabrik. Kegiatan ini perlu di dukung oleh masyarakat sehingga bisa
terus berjalan sesuai dengan tujuannya. Meskipun bahan baku terbatas, masyarakat
bisa membuat kerajinan lain dari bahan baku seperti plastik, kaca, kayu atau yang
lainnya sehingga kegiatan pengolahan ini dapat memberi manfaat.
Kesimpulan :
Limbah kain produksi ini merupakan hal yang perlu diperhatikan
dengan khusus karena jika tidak di kelola dengan benar dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan serta terganggunya kehidupan keberlanjutan yang
tidak sesuai dengan tujuan SDGs 12. Serta kita perlu mengimplementasikan
tujuan dari SDGs 12 ke dalam kehidupan sehari hari agar bisa mewujudkan
tujuan yang ada, salah satunya yakni membuat kerajinan tangan yang
berbahan dasar limbah berupa kain produksi menjadi bahan yang bernilai
ekonomis dan bisa bermanfaat untuk sekitar baik dalam meningkatkan
perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan. Dengan adanya proses
pengolahan terhadap limbah kain dapat mencegah resiko pencemaran
lingkungan. Namun masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama agar bisa
menyukseskan program ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun