Mohon tunggu...
NURUL MARDIATI
NURUL MARDIATI Mohon Tunggu... Dosen, Farmasis -

I'm a pharmacist, lecturer, amateur writer, Helman Rosyadi's Wife, and Mubarak's Mom. My hobby is writing, some day i want to my children and grandchildren know that their grandmother's opinion.Pharmacy and Writing, I Love both of them. Read some my short story, poetry, and opinion at www.sabanailalangliar.blogspot.com\r\nSee you...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Health Care Must be Transformed (Transformasi dari Rekam Medik Kertas ke Rekam Medik Elektonik)

14 Mei 2012   14:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:18 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13376273411088071191

Health Care Must be Transformed (Transformasi dari Rekam Medik Kertas ke Rekam Medik Elektonik)

Rekam medik pada abad ke-19 bermula sebagai catatan lab bagi pasien tertentu. Rekam medik tersebut dimaksudkan untuk mengingat hasil pengamatan, menginformasikan pihak lain, memberi instruksi kepada siswa, memperoleh pengetahuan, memantau penampilan, dan memberi alasan pembenaran bagi tindakan intervensi.

Pada perkembangannya dalam menghasilkan outcome peningkatan kualitas kesehatan pasien, rekam medik kini beralih fungsi lebih dari sekedar catatan lab bagi pasien terutama terkait perannya sebagai  dasar  dan  petunjuk  untuk merencanakan  dan  menganalisis  penyakit  serta  merencanakan pengobatan,  perawatan  dan  tindakan    medis  yang  harus  diberikan kepada pasien. Rekam medik dituntut mampu membentuk basis-data historik pasien yang mantap, disamping menunjang komunikasi antar-provider kesehatan baik itu dokter, perawat, farmasis, maupun tenaga kesehatan lainnya.

Konsekuensi alih fungsi rekam medik tersebut diatas, menuntut pengembangan rekam medik menjadi sistem informasi strategis yang berawal dari pemantapan rekam medik sebagai inti dari sistem data klinis (clinical data sistem). Tujuannya sendiri  untuk mengumpulkan, menganalisis, menyimpan dan melacak kembali data yang diperlukan dalam penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan kepada pasien.

Sementara itu rekam medik kertas (manual) yang memiliki berbagai kelemahan, salah satunya terkait kekurang efisiensinya dalam praktik sehari-hari dinilai sudah kurang mampu untuk menjawab tuntutan fungsi rekam medik tersebut diatas. Secara pragmatis, rekam medik kertas mengondisikan sulit terpenuhinya syarat pertama, data dapat ditemukan apabila dibutuhkan. Kedua, data yang telah ditemukan dapat dibaca dan diinterpretasikan. Ketiga, data dapat diupdate dengan hasil baru secara konsisten dengan kebutuhan untuk mengaksesnya kembali bagi saat diperlukan. Di lain pihak, rekam medik kertas (manual) juga dinilai sebagai salah satu upaya pelayanan kesehatan yang kurang ramah lingkungan.

Rekam  medik elektronik yang merupakan bagian dari Eletronic Health Record (EHR) telah banyak digunakan di berbagai rumah sakit  di  berbagai  belahan  dunia  untuk  menggantikan  atau    melengkapi  rekam   medik berbentuk kertas. Dalam    implementasinya  penggunaan tekhnologi ini memerlukan  kesiapan petugas kesehatan termasuk perawat dan juga kesiapan pasien ketika berhadapan dengan  teknologi  sistem  informasi ini. Di  Indonesia,   perubahan rekam medik kertas ke rekam medik elektronik belum banyak  dilakukan, tertinggal jauh dari Amerika yang telah memulai sejak  tahun 1999, Inggris  sejak tahun 2000, dan New  Zeland  sejak  tahun  2002.

Rekam Medik elektronik memiliki berbagai kelebihan, pertama dapat meminimalkan  human eror, karena rekam medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik. Kedua, dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan kesehatan.  Ketiga, rekam medik elektronik dapat melakukan pengambilan data sinyal biologis secara otomatis. Keempat, dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan data pasien dan memperoleh saran utuk penanganan pasien. Kelima, dengan rekam medik elektronik data rutin dapat langsung diperoleh  (dalam bentuk siap olah ) dari basis data rekam medik. Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien dan dimasukkan dalam rekam medic. Health Care Must be Transformed. Setuju?

Kaliurang, 14.05.2012_17:13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun