Mohon tunggu...
Nurul Mardhiyah
Nurul Mardhiyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN JEMBER

Senyumlah, Syukuri hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Karakteristik Pesantren

21 Mei 2020   12:14 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:11 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pola Umum Pendidikan Pesantren

Terdapat pola-pola umum didalam proses pertumbuhan dan perkembangan pesantren. Pengajaran-pengajaran yang diterapkan di pesantren mengenai ilmu-ilmu agama diberbagai bidang seperti ilmu fiqih, ushul fiqh, tasawuf, akhlak tasawuf, tauhid, tafsir, hadits, bahasa Arab dan lain sebagainya. Adanya pesantren pada dasarnya berbeda di berbagai suatu tempat hal ini ditinjau dari segi bentuk ataupun kegiatannya. Secara umum dapat kita lihat adanya pola yang sama yang ada pada setiap pondok pesantren itu sendiri yaitu dengan adanya pondok sebagai asrama atau tempat tinggal para santri, masjid sebagai peribadatan pendidikan Islam, santri sebagai peserta didik, dan kyai sebagai pemimpin dan pengajar di pesantren dan apa yang diajarkan oleh kyai menggunakan kitab-kitab klasik atau biasa kita sebut dengan kitab kuning.

B. Kultur Pesantren

Kultur pesantren yang biasa kita sebut sebagai budaya pada pesantren yang mempengaruhi pola pikir, mental, karakter, kebiasaan,serta akhlaq para santri di asramanya yang diawasi oleh para ustad dan ustadzah. Kultur pendidikan pesantren ini dapat membentuk pribadi pada santri dengan pribadi yang unggul dan berakhlakul karimah. Terdapat beberapa unsur kultur pesantren terkait sistem pengajarannya dengan menggunakan sistem pengajaran sorongan, bandongan, hafalan, dan musyawarah. Namun pada sekarang ini yang menjadi sistem klasikal yaitu dengan menggunakan sistem madradah atau sekolah. Dengan memberikan ilmu pengetahuan umum, akan tetapi masih mempertahankan ilmu agama dan bahasa Arab. Adanya komponen mendirikan pondok pesantren berupa keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti halnya kesenian yang mengandung nilai islami.

C. Metode Pembelajaran di Pesantren

Metode pembelajaran yang diterapkan di pondok pesantren meliputi dua aspek yaitu metode yang bersifat tradisional (salaf), metode ini dilaksanakan menurut kebiasaan lama yang telah dilaksanakan pada pesantren. Contohnya seperti metode sorongan yaitu kegiatan pembelajaran para santri dengan mengembangkan kemampuan perseorangan melalui bimbingan kyai atau ustad. Metode bandongan sangat berbeda dengan metode sorongan, kalau metode bandongan ini sekelompok santri dengan memegang kitab yang sama dengan kyai lalu mengahadap pada kyai kemudian kyai membacakan,menerjemahkan, menerangkan serta mengulas bacaan kitab dengan bahasa Arab tanpa harokat atau biasa kita sebut dengan kitab gundul. Metode musyawaroh atau batsul masail, disini para santri dengan jumlah tertentu duduk membentuk kholaqoh serta dipimpin langsung oleh kyai atau santri senior guna untuk membahas persoalan yang sudah ditentukan. Metode pengkajian pasaran atau kegiatan belajar santri dengan mengkaji kitab tertentu pada kyai dengan waktu tertentu dan dilakukan secara terus menerus. Metode muhafadoh yaitu kegiatan belajar santri dengan mengahafal teks tertentu dan dibimbing kyai atau ustad. Metode praktek ibadah yaitu pembelajaran dengan memperagakan suatu keterampilan pelaksanaan ibadah yang dilakukan secara individu atau kelompok. Metode rihlah ilmiah yaitu kegiatan pembelajaran melalui kegiatan kunjungan menuju suatu tempat dengan tujuan mencari ilmu. Metode muhadatsah yaitu latihan berbicara antar teman dengan menggunakan bahasa Arab atau bahasa Inggris. 

Metode pembelajaran yang bersifat modern yaitu pembelajaran pembaharuan di kalangan pondok pesantren dengan memasukkan metode yang berkembang pada masyarakat modern.

D. Karakteristik Pondok Pesantren

Pondok sebagai asrama atau tempat para santri. Masjid sebagai tempat ibadah para penghuni pesantren sebagai pusat belajar para santri. Pengajaran kitab Islam klasik yaitu dengan mendidik calon ulama terhadap paham Islam tradisional dengan kitab-kitab klasik atau lebih kita kenal dengan kitab kuning.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun