A. Pengertian Pesantren
Pesantren berasal dari kata pesantrian, sedangkan santri dalam bahasa Jawa berarti murid orang pandai. Menurut kamus besar bahasa Indonesia santri disebut orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh, dan orang yang mempelajari agama Islam melalui pesantren. Jadi, pesantren adalah lembaga pendidikan agama yang didalamnya ada kyai yang mengajarkan ilmu kepada para santrinya dengan kitab-kitab yang ditulis dengan bahasa Arab, sedangkan santrinya itu tinggal dipondok atau asrama di pesantren tersebut.
B. Asa Usul Pesantren
Pesantren itu berawal dari adanya kyai pada suatu tempat, kemudian ada santri yang ingin belajar agama kepada kyai tersebut. Dengan berjalannya waktu maka santrinya semakin bertambah banyak, jadi para kyai berencana membangun pondok atau asrama didekat rumahnya guna untuk tempat bagi para santrinya. Keberadaan pesantren di Indonesia ini memiliki peran yang besar, bagi kemajuan agama Islam maupun bangsa Indonesia. Kegiatan keagamaan dikenal dengan pondok pesantren.
C. Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren
- Cikal bakal pondok pesantren tidak lepas dari sejarah masuknya Islam ke nusantara, dan juga peran walisongo didalamnya. Perkembangan pesantren telah ada pada 13-17 Masehi. Pesantren menjadi milik budaya Indonesia dalam pendidikan. Pondok pesantren merupakan hasil ikhtiar dari ulama.
- Periode penjajahan Belanda
Belanda datang ke nusantara secara tidak langsung memberikan pengaruh pada keberadaan pondok pesantren, sehingga pondok pesantren berada dibawah kekuasaan pemerintah Belanda. Pada periode ini pemerintah membuat kebijakan dengan tujuan untuk menghambat perkembangan pesantren dengan demikian pemerintah kolonial Belanda menyebarkan berita negatif dan menganggap pendidikan pesantren tidak membantu Belanda dalam kolonialisme.
- Perkembangan pondok pesantren pada masa penjajahan Jepang
Awalnya penjajah Jepang tidak menunjukkan sikap sadisnya, melainkan mendukung Indonesia agar mendirikan pesantren. Bahkan pemerintah Jepang membela Islam dan pesantren. Namun, apa yang telah dilakukan Jepang itu hanya ingin memanfaatkan kekuatan Islam yang dimiliki bangsa Indonesia. Jepang menarik simpati dengan menerapkan kebijakan baru salah satu contohnya membuka kantor urusan agama seolah-olah Jepang berpihak pada kalangan Islam dan pesantren.
- Perkembangan pesantren pasca kemerdekaanÂ