Belakangan ini, sering muncul pernyataan bahwa perempuan harus tetap bekerja dan punya penghasilan sendiri meski sudah menikah. Alasannya? Supaya tidak sepenuhnya bergantung pada suami, agar tetap punya kendali atas hidup, dan yang paling disebut disebut adalah 'agar tidak kesulitan jika suatu saat diselingkuhi atau diceraikan'.
Hmmmmm... menghela nafas sejenak.
Narasi ini, meskipun terdengar realistis, tapi justru mengarahkan perempuan untuk menjalani pernikahan dengan penuh ketakutan. Seakan-akan menikah bukan lagi tentang membangun keluarga, melainkan tentang bertahan dari kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapan saja. Â
Tidak bisa dimungkiri, banyak kisah di luar sana tentang perempuan yang mengalami pengkhianatan atau kesulitan ekonomi setelah pernikahan. Namun, menjadikan "takut diselingkuhi" sebagai alasan utama untuk tetap berpenghasilan bukanlah solusi yang bijak. Â
Daripada terus menerus menekankan bahwa perempuan harus punya penghasilan agar tidak tertindas, lebih baik mengajarkan bahwa perempuan harus bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri dengan atau tanpa penghasilan. Karena kemandirian bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang keberanian bersuara dan menentukan arah hidup tanpa merasa terpaksa. Â
Keputusan untuk bekerja atau tidak setelah menikah seharusnya bukan dipaksakan karena ketakutan, melainkan hasil dari kesepakatan dengan pasangan. Ada perempuan yang memilih bekerja karena memang passion nya demikian, ada pula yang bekerja karena kebutuhan ekonomi, dan ada juga yang memilih untuk fokus mengurus keluarga. Semua pilihan itu sah dan tidak ada yang lebih "benar" dari yang lain. Yang terpenting adalah bagaimana pasangan bisa saling mendukung dan menghormati keputusan satu sama lain. Â
Menikah bukan soal siapa yang berpenghasilan dan siapa yang tidak. Yang jauh lebih penting adalah adanya rasa "kesalingan". Kesalingan dalam memahami, menghormati, dan mendukung satu sama lain. Jika sebuah pernikahan dibangun dengan pondasi saling percaya dan komunikasi yang sehat, maka ketakutan seperti takut diselingkuhi atau takut jatuh miskin tidak akan menjadi fokus utama. Sebaliknya, yang lebih dikejar adalah bagaimana bisa tumbuh bersama sebagai pasangan. Â
Jadi, stop mengatakan bahwa perempuan harus berpenghasilan hanya agar tidak diselingkuhi. Sebab, pernikahan yang sehat bukanlah tentang bertahan dari ancaman, tetapi tentang membangun kehidupan bersama dengan rasa percaya dan penghargaan yang kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI