ibu dari awal sampai akhir tidak ada yg mudah. Gak ada istilah mendang mending. Mending pas hamil lah, enakan pas udah lahiran lah, atau enak kalo anak udah usia sekolah. Big NO ...!!!
Sebenernya perjalanan menjadi seorangPerjalanan 9 bulan bukanlah moment yang semenyenangkan orang kira. Baik yang hamilnya tanpa keluhan maupun yang penuh keluhan. Tetap saja setiap hari tubuh kita membentuk organ baru dalam proses tumbuh kembang janin. Belum lagi kita manusia yg juga penuh aktifitas, kita cenderung melupakan keluhan keluhan yang dirasa.
Lebih deg deg an saat melahirkan. Perasaan senang akan bertemu buah hati bercampur aduk dengan ketakutan proses melahirkan yang "mempertaruhkan nyawa". Mau yang SC atau lahiran vaginal, keduanya sama sama membutuhkan perjuangan hidup dan mati. Menjelang persalinan hingga pasca persalinan.
Abis gitu ngerawat newborn dengan luka pasca persalinan yang membutuhkan waktu 2-3 bulan pemulihannya. Begadang dan gendong bayi diatas luka persalinan bukan hal yg menyenangkan loh.
Dituntut public untuk bisa menyusui langsung (dbf) pula. Dikata menyusui itu semudah minum teh dari sedotan. Ibu harus belajar pelekatan yg sempurna, cara menghasilkan asi berkualitas, memperbanyak produksi asi, dsb. Dan lagi emang ada kok perempuan dengan hormon menyusui tidak sederas perempuan lainnya, dan akhirnya milih jalan sufor. Keduanya sama-sama tetap seorang ibu kan?.
Pengalamanku kudu rapetin jari jari kaki, tahan nafas atau kadang nguyel2 kasur atau baju yg aku pake saat pertama kali mau nempelin bayi ke dada buat menyusui langsung. Perih.. pengen teriak, mungkin pengen meledak rasanya saking sakitnya pengalaman awal menyusui. Sakit tapi kok dilakuin? Yaaaa itulah hebatnya ibu.
Masih banyak hal-hal lain yang harus dilalui oleh seorang ibu. Intinya, semua perjuangan mereka disertai rasa "SAKIT" dan hebatnya pain tolerance seorang ibu tuh gede banget, HEBAT banget.
Jadi jangan mengomentari bagaimana cara seorang ibu menjalankan perannya ya, apalagi sampe disalah2in. Mereka sedang berjuang, kalau ada salah bisa diajak ngobrol aja untuk diedukasi benernya gimana. Jangan dibanding2in juga, karena "aku adalah ibu yg terbaik bagi anakku", begitupun ibu ibu lain. Pilihan Allah langsung kok, ya gamungkin salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H