Kelurahan Leyangan, Ungaran Timur, Kab. Semarang (16/8/22). Dikarenakan adanya pandemi covid 19 yang melanda seluruh penjuru dunia, kegiatan imunisasi yang seharusnya rutin dilaksanakan harus terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.Â
Pada bulan Juli 2020 WHO dan UNICEF menyerukan bahwa telah terjadi penurunan yang sangat signifikan mengenai jumlah anak yang menerima imunisasi, hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya yakni adanya pembatasan mobilitas serta terganggunya layanan dan tenaga kesehatan selama pandemi covid 19 ini. Tentu hal tersebut sangatlah mengkhawatirkan mengingat pentingnya imunisasi demi tumbuh kembang anak.
Untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat pandemi covid 19, pada tahun 2022 ini Kemenkes RI merencanakan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dengan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis imunisasi polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.
Dalam mendukung program KEJAR dan BIAN, Mahasiswa Universitas Diponegoto melaksanakan Kuliah Kerja Nyata kolaborasi UNDIP X UNICEF dengan mengusung tema "Percepatan Imunisasi dalam Rangka Mendukung Program KEJAR dan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022" yang diselenggarakan dari 25 Juli-25 Agustus 2022.
Tim KKN Tematik Kab. Semarang yang bertempat di Desa Leyangan mengadakan sebuah pertunjukan drama kolosal yang menghibur bertemakan pentingnya imunisasi.Â
Disamping menghibur drama kolosal ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat umum terutama untuk para orang tua dan para pengasuh bayi dan balita akan pentingnya imunisasi serta memberitahukan  seberapa besar kerugian jika tidak mengimunisasikan anak ke Puskesmas mengingat biaya yang harus dikeluarkan jika mengimunisasikan diluar puskesmas yang cukup mahal.
Pertunjukan drama ini dilaksanakan pada malam 17 Agustus momentum perayaan 17 Agustus sekaligus kami jadikan sebagai tempat untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat umum terutama untuk masyarakat Desa Leyangan akan pentingnya imunisasi serta memberikan gambaran besarnya kerugian baik itu kerugian materiil atau moril.Â
Besarnya subsidi yang sudah pemerintah berikan untuk program imunisasi anak ini dan besarnya biaya yang dikeluarkan jika tidak mengimunisasikan anak di puskesmas, serta mengedukasikan besarnya risiko jika tidak mengimunisasikan anak diantaranya yaitu anak lebih rentan terhadap penyakit serius, mengalami penurunan kualitas hidup, risiko penurunan harapan hidup, dll.Â
Diharapkan dengan memberikan edukasi tersebut mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya orang tua dan pengasuh bayi dan balita untuk mengimunisasikan anak ke Puskesmas terdekat.