Sebagai seorang pemimpin yang bijak, adakalanya harus menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam masyarakat, terutama masalah antar suku. Masyarakat yang heterogen juga sangat berpotensi menimbulkan konflik bahakn sengketa, hal itu disebabkan beragamnya suku, bahasa dan ideologi berada dalam satu tempat.
Pada masa Umar bin Abdul Aziz banyak suku Arab yang saling cekcok satu dengan yang lainnya dalam merebutkan kekuasaan di berbagai daerah, sehingga menimbulkan pertumpahan darah dan memakan banyak korban.Â
Dalam hal ini Umar bin Abdul Aziz mencoba mengatasi persoalan sengketa antata suku dengan cara mengirimkan surat pada kepada gubernurnya Dhahak ibnu Abdirrahman yang intinya adalah mengajak para perusuh yang telah membuat kekacauan dimana-mana supaya mengingat nikmat Allah kepada bangsa Arab yang semula merupakan suatu bangsa yang sesat, miskin, melarat dan hidup dalam pesengketaan terus menurus.
Dengan upaya tersebut Umar bin Abdul Aziz dapat mengatasi sengketa antar suku yang terjadi pada masa itu. Khalifah Umar mencoba menyamaratakan Kembali antara muslim Bangsa Arab dan yang bukan Arab (mawali), tanpa harus berperang menumpahkan darah yang kemungkinan memakan korban adalah bukti bahwa karaketer Umar bin Abdul Aziz memiliki kepribadian yang tenang, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari perang. Akibatnya adalah banyak masyarakat yang percaya bahwa pemimpin umat Islam saat itu adalah benar-benar dalam tangan orang yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H