Kita semua sepakat bahwa keanekaragaman budaya dan lanskap Indonesia begitu indah dan memukau dunia. Sayang kalau hanya dinikmati dan dihidangkan dalam bingkai foto atau poster promosi saja. Kita harus pergi dan jelajahi keindahan itu.
Bagi masyarakat Indonesia yang mencari sebuah destinasi wisata alam, budaya dan kuliner yang kini menjadi daya tarik tersendiri, Indonesia juaranya. Tiada yang menandingi.
Hal tersebut di’iya’kan Maryam Bejaoui, Manajer Penjualan Operator Perjalanan Wisata FTI Voyages asal Perancis yang selama sepekan lalu (30 Oktober – 5 Nopember 2016) berada di Indonesia demi mengikuti perjalanan wisata bersama Kementerian Pariwisata RI dalam kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) 2016.
“Saya pernah melakukan perjalanan ke berbagai negara sebelumnya (keliling Eropa, Kepulauan Karibia, Dubai, Maldewa, Afrika dan lainnya), tapi Anda bisa percaya bahwa Indonesia yang terbaik bagi saya,” kata Maryam.
Di Indonesia, tambahnya, juga memiliki budaya, alam, keanekaragaman hayati, tempat meyelam, dan kuliner yang terbaik bahkan memiliki semua yang diinginkan turis.
Maryam tidak sedang bergurau apalagi merayu kami yang kebetulan juga mengikuti perjalanan ini. Michael Metzner, Presiden Operator Perjalanan Wisata Tischler asal Jerman yang juga mengikuti perjalanan ini pun sependapat dengan Maryam. Menurutnya, Indonesia adalah tempat yang luar biasa indah, dan dia akan merekomendasikan Indonesia sebagai destinasi wisata terbaik.
Perjalanan Famtrip dimulai dari Kota Medan menuju Pulau Samosir dan sekitarnya di Sumatera Utara. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Lombok di Nusa Tenggara Barat untuk menimkati pedasnya kuliner di sana dan birunya laut Lombok serta melihat dari dekat beberapa pedesaan tradisional yang masih terjaga budayanya.
Setelah seharian keliling Lombok, rombongan bergerak menuju Labuan Bajo di Flores, Nusa Tenggara Timur. Destinasi utama kami tentunya adalah Taman Nasional Komodo yang dapat ditempuh menggunakan perahu wisata berukuran sedang dengan waktu perjalanan delapan jam untuk pergi-pulang dari Pelabuhan Labuan Bajo. Di Pulau Komodo dan Rinca, seperti wisatawan lainnya, kami pun memiliki tujuan untuk melihat kadal terbesar di bumi, yaitu Komodo.
Dua hari di Labuan Bajo, kami bergegas menuju Bali yang menjadi ikon pariwisata Indonesia bagi kebanyakan wisatawan asing.
Di Pulau Dewata ini, kami diajak ke berbagai destinasi populer seperti Tanah Lot, Taman Ayun, Monkey Forest dan Ubud serta banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi terkait esensi perjalanan dan tentunya evaluasi yang akan menjadi pertimbangan banyak pihak terutama pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata untuk melakukan perbaikan di berbagai lini pariwisata.