Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Ordinary Citizen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Falkland Setelah 27 Tahun

19 Februari 2010   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_77044" align="alignright" width="300" caption="Sebuah kapal pesiar melintas di Teluk Hadassa, Stanley, Kepulauan Falkland, teritori Inggris. Argentina kembali mempersoalkan Malvinas, sebutan bagi Falkland.(Getty Images/KOMPAS)"][/caption] Argentina meningkatkan perselisihannya dengan Inggris mengenai Kepulauan Falkland dengan memerintahkan semua kapal yang menuju kepulauan yang diperebutkan itu dan melalui perairannya untuk meminta izin dari Buenos Aires. Presiden Argentina Cristina Kirchner, Selasa (16/2), mengeluarkan dekrit untuk mengontrol semua pelayaran ke dan dari kepulauan itu. Dekrit itu tidak hanya ditujukan pada pelayaran industri minyak, tapi juga berlaku untuk setiap kapal yang menuju atau dari kepulauan yang disebut Argentina sebagai Malvinas itu. Kepulauan itu diperebutkan Inggris dan Argentina dalam perang tahun 1982 yang menewaskan hampir 1.000 orang. (KOMPAS, 18/02) Lagi dan lagi, Falkland (Malvinas: Sebutan orang Argentina), bergejolak. Bukan perang tapi hanya menegang. Walaupun demikian, ini menambah panjang sengketa Falkland yang melibatkan Argentina dan Inggris. Mei, 27 Tahun silam, Argentina dan Inggris terlibat peperangan sengit dan sarat dengan intrik politik kedua kepala negara yang pada saat itu Inggris dipimpin oleh Margaret Thacher dan Argentina dipimpin oleh Leopoldo Galtieri, sang junta Argentina saat itu. Dengan dekrit Cristina diatas tentunya Inggris berang dan kecewa karena Inggris mengaku bahwa kepulauan itu miliknya. Selaij itu, dekrit ini sebagai bentuk protes Argentina terhadap Inggris yang melakukan pengeboran semena-mena tanpa melibatkan pihak Argentina. Sejarah Peperangan [caption id="attachment_77046" align="alignright" width="400" caption="falkland war (uk28.com)"][/caption] Kepulauan Falkland atau Malvinas, dari segi ekonomi sebenarnya tidak memancarkan daya tarik justru cuaca di kepulauan ini sangat tak bersahabat dan buruk. Dalam sejarahnya kepulauan ini diklaim oleh tiga negara, yaitu Perancis, Inggris dan Spanyol. Sebab awal terjadinya konflik yang berlanjut pada peperangan yaitu ketika sebuah kapal perang Inggris Clio pada tahun 1833 secara tiba tiba muncul di Pulau Falkland dan berlabuh disana dengan menurunkan bendera Argentina yang terdapat pada pulau itu yang digantikan dengan menaikkan The Union Jack. Hal ini memicu emosi Argentina karena merasa harga dirinya di injak-injak dengan penurunan bendera itu. Setelah itu kedua negara saling klaim dan saling tuduh kerena telah berbuat seenaknya terhadap kepulauan itu. Sehingga sampailah terjadinya perang besar antara Argentina dan Inggris dalam memperebutkan hak penuh atas kepulauan Malvinas atau Falkland pada bulan Mei 1982, kedua negara sama-sama mengerahkan pasukan dan persenjataan militernya untuk meraih kemenangan walaupun Argentina lebih lemah secara militer dibanding Inggris tetapi Argentina melakukan serangan lebih dulu dan mengerahkan militernya dengan sangat maksimal, padahal kondisi dalam negeri Argentina saat itu sedang kacau sepeninggal diktator Juan Peron. (sumber: Angkasa, Guerra De Las Malvinas, 2007) Tanpa membahas secara mendalam kronologi tentang jalannya peperangan itu, kita dapat menyimpulkan bahwa perang tersebut mematahkan asusmi aksiomatik yaitu bahwa negara-negara “yang lebih lemah” (Argentina) biasanya tidak akan menyerang “yang lebih kuat” (Inggris), khususnya negara-negara nuklir. Perang ini menantang asumsi bahwa perang dapat dilakukan untuk mengalihkan perhatian warga negaranya dari masalah dalam negeri, Dengan demikian, konflik dan perang Falkland yang terjadi 27 tahun lalu itu tak lebih dari perang gengsi, harga diri, dan kehormatan nasional. Sebab baik bagi Argentina maupun Inggris, wilayah yang diperebutkan itu tidaklah berkaitan dengan persoalan survival atau mati-hidupnya negara masing-masing. Tidak ada kepentingan nasional yang kritis yang dipertaruhkan kedua negara. [caption id="attachment_77043" align="alignleft" width="300" caption="Kepulauan Malvinas atau falkland (asal-usul.com)"][/caption] Bagi kedua negara, peperangan tersebut lebih menunjukkan strategi besar dari negara-negara yang tengah bergelut dengan kemerosotan status masing-masing. Argentina yang perekonomian dan rakyatnya merosot tajam (saat itu) memerlukan pengalihan perhatian. Sedangkan Inggris yang juga merosot statusnya (saat itu) sebagai kekuatan imperial besar perlu menunjukkan kepada dunia bahwa dia tetap tidak boleh diremehkan. Kembali kepada ketegangan yang terjadi sekarang antara Inggris dan Argentina menyoal Falkland, mengingatkan kita pada hubungan Indonesia dan Malaysia yang pasang surut dan terkadang mencapai puncak ketegangan seperti mengenai soal klaim budaya dan Ambalat yang klasik. NuruL

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun