Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Chief Operating Officer Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Laskar Pelangi 2 'Edensor': Mengejar Mimpi dan Cinta

19 Desember 2013   10:33 Diperbarui: 14 Juni 2017   21:45 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_309801" align="aligncenter" width="500" caption="Poster laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor (Falcon Pictures)"][/caption] Pepohonan serta bangunan tua di Edensor, Inggris akan memesona tiap orang yang menunjunginya. Lambai dedaunan dan hamparan padang rumput menambah kesan eksotis desa itu. Di Belitung, Indonesia juga dapat dijumpai hal serupa namun keindahan dan eksotisnya desa ini ada pada keriangan dan semangat sepuluh anak Belitung yang di menjadi tokoh utama dalam novel karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi. Novel tersebut memiliki tiga bagian lain dan tergabung dalam karya tetralogi. Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Novel ketiga yang diberi judul "Edensor" tersebut divisualisasikan ke dalam sebuah film seperti pada dua novel sebelumnya, Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Namun, jangan berharap dapat menyaksikan keindahan dan keasrian pepohonan, bangunan tua dan hamparan padang rumput desa Edensor dalam film ini. Sekuel kedua---jika bukan disebut ketiga---film Laskar Pelangi ini mengambil latar di kota Paris, Perancis. Meneruskan cerita dalam film Sang Pemimpi, dua anak Belitung Ikal yang diperankan Lukman Sardi dan Arai diperankan Abimana Artasatya---menggantikan Ariel 'NOAH'---sukses meraih mimpi untuk kuliah di Universitas Sorbone, Perancis. Mereka berdua melakukan perjalanan panjang dari Indonesia ke Belanda untuk transit lanjut menuju Belgia menggunakan pesawat sebelum sampai ke kota Paris, Perancis melalui perjalanan darat. Sekolah dan hidup di negeri orang ternyata tak seindah yang dibayangkan. Demikian perasaan Ikal dan Arai saat pertama kali menginjakkan kaki di benua biru. Diusir dari tempat penginapan sementara, Arai dan Ikal sempat terlunta di jalanan di bawah suhu nol derajat. Momen tersebut menjadi pembuka cerita mereka selama menuntut ilmu dan hidup di sana. [caption id="attachment_309802" align="aligncenter" width="560" caption="Ikal dan Arai saat tiba di Paris, Perancis (Falcon Pictures)"]

1387421612798435867
1387421612798435867
[/caption] Bahasa Perancis nan elok dan seksi cukup membuat mereka kesulitan dalam berkomunikasi, tapi itu tak bertahan lama. Usaha keras mereka  belajar bahasa itu, akhirnya dapat memecahkan problema klasik perantau dalam beradaptasi dengan bahasa setempat. Cas cis cus! Di kampus, mereka berdua memiliki tiga teman dekat Manooj, Gonjales dan Ninocchka yang tergabung dalam Pathetic Four, kelompok "belajar dan bermain" paling terbelakang di antara kelompok lain di dalam kelas di kampusnya. Meski berasal dari empat negara berbeda, kelompok itu terlihat intim satu sama lain. [caption id="attachment_309803" align="aligncenter" width="560" caption="Pathetic Four menghibur diri di Taman Kota (Falcon Pictures)"]
13874216631180610987
13874216631180610987
[/caption] Untuk membiayai hidup mereka selama belajar, Ikal dan Arai mencari pekerjaan. Menjadi badut di "alun-alun" Menara Eiffel sampai menjadi pelayan cafe dilakoni, terlebih keinginan untuk tetap memberikan kiriman uang kepada orang tua mereka di kampung Belitung. [caption id="attachment_309804" align="aligncenter" width="560" caption="Ikal dan Arai saat menjadi badut demi mendapatkan uang untuk Ayah di Belitung (Falcon Pictures)"]
1387421706388367148
1387421706388367148
[/caption] Ikal dikenal sebagai anak yang gigih dan cerdas, sedangkan Arai memiliki karakter yang tegas dan kadang bertingkah seperti motivator. Keduanya tidak berubah sampai seorang gadis cantik di Sorbone berhasil mengambil hati Ikal dari Alin---wanita idaman Ikal sejak kecil di Belitung. Katya, gadis Jerman yang menjadi rebutan mahasiswa di Sorbone mampir di hati Ikal dan dia cukup membuat Ikal mengenyampingkan proses edukasinya sehingga tidak lulus semester. [caption id="attachment_309807" align="aligncenter" width="560" caption="Ikal dan Katya (Falcon Pictures)"]
13874217691461591799
13874217691461591799
[/caption] Katya hampir membuat Ikal melupakan Alin dan edukasinya, namun sikap dan budaya ketimuran Ikal memutus hubungan kasih antara Ikal dan Katya dengan akhir yang bahagia. Banyak momen yang menggambarkan ketidakcocokan perilaku dan karakter mereka, seperti ketika Katya ingin mencium Ikal lalu ditolak dengan alasan tidak etis berciuman di tempat umum. Begitu pandangan Ikal dengan budaya ketimurannya. Undangan dinner Katya kepada Ikal pun menjadi berantakan ketika Ikal menolak dan berkata jujur bahwa dirinya tidak meminum alkohol yang berujung diusirnya dari rumah Katya. [caption id="attachment_309808" align="aligncenter" width="560" caption="Ikal saat ditawari meminum alkohol oleh Katya saat makan malam (Falcon Pictures)"]
1387421809907795470
1387421809907795470
[/caption] Galau! Mungkin kata itu tepat menggambarkan hati Ikal. Melihat saudaranya seperti itu, Arai pun memulai aksinya dengan memberikan nasihat dan memompa semangat Ikal untuk fokus dan terus berada dalam koridor mengejar mimpi-mimpi yang mereka bawa dari tanah Belitung. Respon yang didapat Arai ternyata tidak cukup menyenangkan. Ikal merasa digurui dan selalu diusik kehidupanya oleh Arai yang memiliki karakter seperti itu. Adu mulut pun tak terhindarkan dan untuk beberapa hari keduanya tak saling sapa sampai pada akhirnya Ikal menyesali ucapannya kepada Arai tempo hari. Setelah Ikal menyadari bahwa Katya tidak cocok dengannya, dia kembali kepada koridor mengejar mimpi bersama Arai dan berencana berkeliling Eropa. Namun, Ikal dan Arai sempat disibukkan dengan isi sebuah surat yang datangnya dari Alin, gadis pujaan Ikal di Belitung. Dalam surat itu, Aling memberitahu Ikal bahwa dirinya sedang berada di Paris. Sontak saja Arai menyarankan Ikal untuk mencari Alin yang ternyata sempat tinggal satu blok dari rumah Ikal dan Arai selama di sana. Mereka pun mencari informasi keberadaan Alin dan mendapat nomor telepon teman Alin tapi tidak ada respon dan justru ditolak panggilan telepon dari Ikal. [caption id="attachment_309809" align="aligncenter" width="560" caption="Alin saat di Perancis (Falcon Pictures)"]
13874218631914227565
13874218631914227565
[/caption] Ketika mendapati informasi dari kerabat yang lain bahwa Alin akan meninggalkan Paris dan akan memulai perjalanannya keliling Eropa, mereka bergegas menuju ke stasiun kereta. Namun sayang, Alin tak sempat ditemui meski sebenarnya Alin ada di salah satu kereta di stasiun itu. Harapan Ikal untuk bertemu Alin dan kembali merajut cinta mereka masih memerlukan perjalanan panjang. Dalam film ini, meski 80% pengambilan gambar dilakukan di Perancis, keindahan bebatuan di pantai Belitung dan pabrik timah tidak begitu saja ditinggalkan dan ayah Ikal yang diperankan Mathias Muchus, tetap memiliki peran penting karena dibeberapa adegan seperti saat Ikal hampir meminum alkohol, dia kembali teringat nasihat ayahnya yang digambarkan dalam adegan flashback ke masa-masa Ikal dan Arai masih remaja di Belitung dan saat Ikal menyadari kesalahannya kepada Arai, dia kembali teringat ketika melawan rasa haus waktu puasa saat mereka berlarian di ilalang di kampungnya. [caption id="attachment_309810" align="aligncenter" width="560" caption="Ikal dan sang Ayah saat falshback kehidupan kecil di Belitung (Falcon Pictures)"]
1387421900929739019
1387421900929739019
[/caption] Demikian gambaran dan catatan mengenai film Laskar Pelangi sekuel 2: Edensor setelah saya menghadiri dan menonton screening film tersebut pada hari Selasa (17/12/) pagi di Cinema XXI Gandaria City, Jakarta. Andrea Hirata dan produser Putut Widjanarko hadir bersama tamu udangan dan wartawan. Selaku penulis novel yang karyanya dijadikan film, Andrea Hirata mengaku sangat senang melihat hasil film Laskar Pelangi sekuel 2 ini. Dia pun tidak merasa film ini didominasi kisah cinta dan masih memiliki pesan edukasi yang baik layaknya pada film pertama dan kedua---Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Isi dalam novel Edensor ternyata tidak sepenuhnya telah digambarkan dan diceritakan dalam film ini. Hal tersebut disebabkan naskah dalam novel tersebut dibagi menjadi dua bagian film. Hal tersebut diungapkan Andrea Hirata kepada saya dan teman-teman wartawan lain. "Saya setuju dengan pembagian naskah ini menjadi dua film walaupun bukan keputusan saya. Itu keputusan produser dan sutradaranya" kata Andrea yang tampil di bagian akhir film ini [caption id="attachment_309822" align="aligncenter" width="512" caption="Andrea Hirata dalam salah satu scene akhir film ini (Falcon Pictures)"]
13874236721058972170
13874236721058972170
[/caption] Andrea beralasan dengan naskah novel yang dibagi ke dalam dua film agar ada porsi yang lebih besar untuk menampilkan perjuangan mahasiswa Indonesia di luar negeri. Dia pun berharap film ini dapat ditonton oleh anak-anak yang berasal dari lingkungan dan keluarga yang sama dengannya. "Saya berharap film ini ditonton oleh anak-anak yang berasal dari lingkungan yang sama dengan saya, lingkungan keluarga kecil, pelajar-pelajar yang harus bekerja untuk sekolah," tutur Andrea yang ingin melanjutkan sekolah lagi setelah menonton film ini. Menanggapi naskah novel ketiga Andrea Hirata yang dibagi ke dalam dua bagian film ini, sang produser Putut Widjanarko menyampaikan hal senada dengan Andrea. Dia ingin film ini lebih fokus menceritakan tentang kisah Ikal dan Arai di Sorbone terutama mengupas kisah cinta Ikal dengan dua gadis Katya dan Alin. "Memang kita bagi dua tapi belum tahu apakah cerita perjalanan ini nanti dilanjutkan atau bisa saja kita lompat ke sekuel selanjutnya dari novel Andrea," Kata Putut. Film ini akan tayang perdana di bioskop tanah air pada hari Selasa, 24 Desember 2013. Tentu akan menjadi tontonan yang inspiratif dalam mengisi liburan akhir tahun. Film Laskar Pelangi 2 : Edensor:
  • Sutradara: Benni Setiawan
  • Produser: Putut Wijanarko
  • Pemain : Lukman Sardi, Abimana Aryasatya, Astrid Roos, Mathias Muchus, Arswendy Nasution, Rendy Ahmad, Ferdian, Shalvynne Chang, Zulfani
  • Studi : Mizan Productions dan Falcon Pictures

[caption id="attachment_309823" align="aligncenter" width="560" caption="All Talent (Falcon Pictures)"]

13874237231682563127
13874237231682563127
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun