Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Ordinary Citizen

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kekuatan Laporan Warga di Kompasiana dan Hybrid Journalism

21 Maret 2012   10:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_177559" align="aligncenter" width="601" caption="Respon PT. Angkasa Pura II terhadap laporan warga (Kompasiana)"][/caption] Mungkin sudah berulang kali dituliskan tentang kekuatan dan pengaruh laporan warga khususnya di Kompasiana. Sebagai media warga yang menyediakan ruang bagi penggunanya (warga) untuk menyebarkan informasi, Kompasiana bukan hanya menjadi media alternatif dalam menyampaikan pesan di tengah sulitnya menembus mainstream media yang diisi oleh para jurnalis profesional, tapi sudah menjadi media rujukan utama bagi warga untuk melaporkan berita atau informasinya. Minggu lalu, Kompasiana mengangkat topik pilihan tentang "Kriminalisasi TKI di Bandara". Banyak Kompasianer terutama yang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan memiliki pengalaman pahit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) melaporkan pengalaman mereka. Hampir 100 persen Kompasianer yang mengisi topik pilihan tersebut menyatakan kecewa dan berang terhadap kinerja pengelola bandara Soetta karena kerap melakukan tindakan yang tidak menyenangkan dan diskriminatif, khususnya kepada para TKI. Hal ini menarik karena keseluruhan konten di topik pilihan itu adalah reportase dan merupakan kejadian nyata. Mereka menyampaikan laporan tersebut dengan tujuan agar dibaca oleh pihak yang berwenang. Atas dasar itulah, saya dan atas saran Iskandarjet memutuskan untuk membawanya menjadi sebuah berita mainstream di KOMPAS.com melalui proses hybrid. Bukan hanya ingin menyuarakan laporan warga tersebut untuk lebih disebarluaskan, tapi juga ingin memvalidasi laporan yang berasal dari warga karena sampai kini pun banyak yang meragukan akan kebenaran dari laporan warga. Pada hakikatnya, hybrid journalism dilakukan salah satunya untuk memvalidasi laporan warga tersebut. Mengingat banyaknya tulisan yang terangkum dalam topik pilihan tersebut dan juga melihat kejadian yang dilaporkan tidak pada saat yang bersamaan, maka diputuskan untuk memadukan beberapa laporan Kompasianer dalam satu berita hibrida. ""Keangkeran" Bandara Soetta bagi TKI" pada akhirnya tayang di KOMPAS.com sebagai berita hibrida yang berasal dari laporan warga (Kompasianer). Dampaknya sangat terlihat jelas. Mulai dari sisi keterbacaan sampai komentar yang masuk pada berita itu. Sampai hari ini, berita tersebut telah dibaca sekitar 20.576 orang dan ada sekitar 65 komentar. Terlihat jelas, pembaca tidak lagi memilah-milah siapa yang melaporkan, warga ataupun jurnalis profesional. Yang terpeting adalah konten atau isi berita yang disampaikan! Lantas dimana kekuatan laporan warga tersebut? Hari ini KOMPAS.com kembali menayangkan berita seputar layanan pengelola bandara Soetta kepada para TKI yang berisikan respon dari PT. Angkasa Pura II terhadap berita sebelumnya (LIHAT). "Angkasa Pura II: Kami Tak Pungut Apa-apa dari TKI", begitu judul berita yang merespon laporan warga di Kompasiana yang sebelumnya terangkum dalam topik pilihan "Kriminalisasi TKI di Bandara". Bahkan PT. Angkasa Pura juga berjanji akan menindak oknum bandara yang meresahkan seperti dalam berita "Angkasa Pura II Janji Tindak Oknum Bandara" yang juga tayang di KOMPAS.com sebagai respon akan pemberitaan sebelumnya. Artinya apa? (Terlepas dari isi respon PT. Angkasa Pura) Dengan begitu laporan  warga khususnya di Kompasiana tidak lagi dianggap sebagai curhatan biasa, tapi laporan yang disampaikan melalui Kompasiana juga memiliki kualitas dan  mendapatkan tempat serta perhatian layaknya  laporan jurnalis profesional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun