Perjalanan melalui Pelabuhan Batam Center ke Pelabuhan Harbourfront di Singapura sekitar satu jam. Sebenarnya perjalanan tersebut bisa saja lebih cepat kalau berangkat dari Pelabuhan Sekupang, namun karena jarak Batam Center dengan hotel tempat saya menginap lebih dekat, saya putuskan berangkat dari Pelabuhan Batam Center, selain itu jadwal keberangkatan ferry dari pelabuhan itu lebih banyak.
Di Batam terdapat beberapa pelabuhan untuk menyebarang ke Singapura maupun ke Malaysia, dua di antaranya melalui Pelabuhan Sekupang di Jalan R.E. Martadinata, Kel. Sei Harapan, Kec. Sekupang dan Harbour Bay di Jalan Duyung, Kel. Sei Jodoh, Kec. Batu Ampar. Di Tiap Pelabuhan memiliki jadwal keberangkatan ferry yang berbeda.
Saya sendiri menggunakan jasa Batam Fast Ferry yang menurut Rieki lebih nyaman dan mudah prosedurnya. Saat di perjalanan mata saya disuguhi oleh puluhan kapal laut dengan jenis dan ukuran yang berbeda, serta fungsi yang juga beragam. Sayangnya, saat itu kabut tebal menyelimuti langit perairan Batam dan Singapura, jadi tak semua objek dapat saya nikmati.
Sesampainya di Pelabuhan Harbourfront, di VivoCity Mall, 1 Harbourfront Walk, Singapore, layaknya di bandara, saya harus melalui pintu imigrasi. Untuk melalui pintu imigrasi di Singapura saya sempat ditanyai beberapa hal, seperti lama dan tujuan kunjungan. Alhamdulillah, semua berjalan lancar sehingga saya bisa cepat melewati pintu imigrasi tersebut.
Sebelum berangkat, Rieki memang sudah megingatkan saya untuk tidak membawa benda yang perpotensi dipermasalahkan, seperti rokok dan korek api, selain itu, saya juga harus mengatakan sejujurnya tujuan dan lama kunjungan ke Singapura. Saat itu, saya menjawab "One Day Trip", tidak menginap dan memang hanya untuk jalan-jalan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.30. Perjalanan dari Batam ke Singapura memang hanya membutuhkan satu jam perjalanan, namun karena waktu Singapura lebih cepat dari Batam, dengan berangkat pukul 07.00 wib saya tiba di Singapura pukul 09.00 waktu setempat. Setengah jam saya habiskan di Pelabuhan Harbourfront yang terintegrasi dengan VivoCity Mall untuk menukarkan uang dan mencari informasi perjalanan dari pelabuhan ke tempat tujuan.
[caption id="attachment_365903" align="aligncenter" width="640" caption="Di depan kawasan Marina Bay dan Merlion Park, Singapura/RUL"]
[caption id="attachment_365905" align="aligncenter" width="640" caption="Gedung perkantoran di Singapura/RUL"]
Saat itu saya sempat mengunjungi Merlion Park, Marina Bay Sands Hotel dan kawasan di sekitarnya seperti pusat pertunjukkan seni dan konser, Esplanade dan berbagai landmark Singapura. Setelah berfoto ria di sana, saya bergegas menuju Bugis Street, pusat jajanan dan perbelanjaan terbesar di Singapura hanya sekedar untuk menikmati "Uncle Ice Cream" dengan harga yang murah meriah, hanya 1 dolar Singapura dan sedang populer di Jakarta dan sekitarnya. Kenapa dinamakan "Uncle Ice Cream", konon katanya karena penjual ice cream tersebut mayoritas lansia atau pria paruh baya, maka dinamakanlah "Uncle Ice Cream". Sebenarnya ice cream yang dijajakan adalah merek ice cream ternama yang sering kita jumpai di tanah air tapi karena keunikan nama dan sajiannya, jadilah membuat penasaran.
[caption id="attachment_365908" align="aligncenter" width="640" caption="Pusat jajanan dan perbelanjaan Bugis Street, Singapura/RUL"]
Setelah dari Bugis Street, saya bergegas kembali ke Pelabuhan Harbourfront. Semua perjalanan dari satu destinasi ke destinasi lain di Singapura menggunakan MRT. Hanya dengan membeli kartu MRT sebesar 12 dolar dengan saldo 7 dolar, kita sudah bisa berkeliling ke seperempat wilayah Singapura.