"ILQO' LMUFRADAT" PEMBAGIATAN KOSAKATA BAHASA ARAB DAN BAHASA INGGRIS
Senin, 14 Januari 2024 Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia (Kelas 4-6 SD dan Kelas 7-9 SMP) Â Mengikuti kegiatan Bahasa yang dilaksanakan di Masjid Al-muharikah Sekolah Al-hikmah Indonesia. Penerapan bahasa Arab dan Inggris di sekolah ini tidak terlepas dari sejarah. Para tokoh nasional kita bercita-cita mencetak generasi yang tidak hanya pandai di bidang agama, tapi juga pandai di bidang keilmuan lainnya. Mereka menyadari kelemahan umat Islam pada waktu itu. Saat Indonesia diundang menghadiri Muktamar Islam Sedunia yang akan diselenggarakan di Makkah pada tahun 1926, tidak ada satu pun tokoh Islam negeri ini yang menguasai dua bahasa asing sekaligus dengan sama baiknya. Padahal, syarat keikutsertaan dalam agenda besar tersebut minimal pandai berbahasa Arab dan Inggris. Akhirnya, terpilihlah K.H. Mas Mansur yang pandai berbahasa Arab bersama H.O.S. Cokroaminoto yang menguasai bahasa Inggris untuk mewakili umat Islam Indonesia.
Dari sinilah, kepala sekolah Yoga Dwiputra, S.Pd bertekad membuat kegiatan pendidikan bahasa Arab dan bahasa ingris yang mampu menghasilkan tokoh-tokoh dengan kedua kriteria itu. Bahasa Arab sebagai kunci untuk menguasai ilmu-ilmu keislaman dan bahasa Inggris menjadi sarana untuk memahami ilmu-ilmu umum atau sains. Dengan penguasaan kedua bahasa ini, kepala sekolah Yoga Dwiputra, S.Pd berharap alumni Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia tidak hanya menjadi anak yang tahu ilmu agama, tapi juga menguasai sains dan ilmu-ilmu lainnya. Dalam istilah lain, Sekolah Al-hikmah Indonesia mampu mencetak generasi yang intelek yang mampu bersaing di kancah internasional.
"Metode ini diterapkan sepenuhnya mulai kelas 4-6 SD dan Kelas 7-9 SMP. Di kelas, siswa dan siswi harus menggunakan bahasa Arab atau Inggris dalam setiap percakapannya. Demikian pula dalam pergaulan mereka dengan siswa dan siswi lain di lingkungan sekolah. Ada istilah minggu bahasa Arab dan minggu bahasa Inggris di Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia, atau diistilahkan juga dalam bahasa Inggris dengan Arabic fortnight and English fortnight. Sedangkan dalam bahasa Arab diberi istilah al-usbu' al-'Araby wa al-usbu' al-Injilizy", Ujarnya Nurullah sebagai salah satu koordinator bahasa.
Maksudnya, untuk penerapan kedua bahasa asing tersebut dalam percakapan siswa dan siswi, Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia menjadwalkannya secara teratur dalam dua mingguan, dua minggu khusus untuk bahasa Arab, dan kemudian berganti bahasa Inggris untuk dua minggu selanjutnya. Biasanya, pergantian bahasa itu berlangsung di hari senin minggu ke dua, tepat setelah upacara mingguan, saat pengumuman dan evaluasi bahasa koordinator mengumumkan bahwa hari itu berbahasa Arab, berarti mulai saat itu hingga dua minggu ke depan siswa dan siswi wajib berbahasa Arab. Sebaliknya, jika pengumumannya berbahasa Inggris, berarti mereka telah memasuki minggu bahasa Inggris.
Peraturan ini berjalan dengan disiplin. Di Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia, siswa dan siswi diawasi para koordinator bahasa, mengawasi jalannya disiplin bahasa di lingkungan sekolah secara menyeluruh. Khusus siswa dan siswi baru, mereka diberi waktu tiga bulan masa percobaan untuk membiasakan diri berbahasa resmi, sebelum benar-benar diwajibkan. Dalam tiga bulan pertama, siswa dan siswi baru masih ditoleransi menggunakan sedikit bahasa Indonesia dalam percakapannya sambil perlahan mempraktikkan bahasa Arab. Biasanya, secara bertahap dalam jangka waktu itu siswa dan siswi baru akan mampu bercakap-cakap ringan dengan bahasa Arab yang sering didengar dan dicontohkan guru di kelas atau kakak kelas di lingkungan sekolah atau pun diruangan kelas. Tiga bulan selanjutnya, ia sudah harus berhati-hati agar tidak sampai berbicara bahasa Indonesia sepatah kata pun juga. Disiplin bahasa sudah sepenuhnya harus dipatuhi memasuki bulan keempat mereka menjadi siswa dan siswi di Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia.
Setiap pagi, tepat jam {06.40 WIB}, siswa dan siswi akan diperkaya dengan kosakata baru. Pada waktu itu, setiap kelas diramaikan dengan suara-suara lantang para siswa dan siswi yang menirukan pengurus bahasa/koordinator bahasa melafalkan kosakata baru untuk mereka. Kosakata yang diberikan per hari itu seragam berasal dari Bagian Penggerak Bahasa. Tiap hari senin,selasa,rabu dan kamis menerima tiga kosakata baru sesuai tingkatan kelas masing-masing. Agar kosakata-kosakata tersebut melekat kuat dalam ingatan siswa dan siswi, maka mereka diwajibkan menggunakan setiap kosakata untuk membuat tiga kalimat berbeda. Sehingga, minimal mereka mampu membuat sembilan kalimat dari ketiga kosakata baru. Kalimat-kalimat yang tertulis di buku khusus itu diserahkan kepada koordinator bahasa dan dikoreksi setiap hari. Inilah yang menunjang perkembangan kemampuan mengarang siswa dan siswi menggunakan bahasa Arab atau Inggris, biasa disebut dengan istilah insya' atau composition. Selain ditulis, kosakata baru tersebut juga dihapal siswa dan siswi untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Demikianlah pentingnya bahasa di Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia, laksana mahkota bagi seorang raja. Ia akan menjadi kunci utama untuk memperdalam ilmu pengetahuan, baik selama di di Sekolah SD dan SMP Al-hikmah Indonesia ini maupun setelah berada di tempat lain. Selain itu, ada pepatah mengatakan bahwa orang yang mengetahui bahasa suatu kaum atau masyarakat suatu bangsa akan selamat dari tipu daya mereka. Man 'arafa lughata qaumin, salima min makrihim.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H