Gizi buruk merupakan masalah serius yang mempengaruhi kesehatan anak-anak di Indonesia, termasuk di Kota Bandung Pendidikan Orang Tua Pengetahuan orang tua tentang nutrisi sangat berpengaruh terhadap asupan gizi anak. Adapun orang tua dari kalangan mampu yang mengandalkan pembantu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan gizi anak tanpa pengawasan yang memadai, Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai nutrisi yang tepat bagi anak berkontribusi pada asupan gizi yang tidak seimbang.
Ketersediaan Pangan  Meskipun keluarga mampu secara ekonomi, mereka sering kali tidak menyediakan makanan bergizi dan seimbang untuk anak-anak mereka
Faktor Ekonomi Daya beli yang rendah membatasi akses keluarga terhadap makanan bergizi, sehingga kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik, Adapun penyebab lain nya karena harga pokok yang melonjak mahal dapat mempengaruhi untuk ketersedian bahan bahan pangan untuk di pasak
Faktor Sosial dan Budaya Perubahan dalam kebiasaan makan masyarakat, seperti meningkatnya konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan, juga menjadi faktor penyebab gizi buruk. Masyarakat lebih memilih kenyamanan daripada kesehatan, sehingga mengabaikan pentingnya pola makan sehat, dengan adanya era digital yang modern dijaman ini banyak orangtua yang malas akan memasak untuk anak maupun kelurganya karena memilih makanan cepat saji, praktis, tanpa turun ke dapur.
Upaya penganggulangan Gizi Buruk, orangtua perlu memperhatikan pola asupan makanan anak dengan baik dan teratur penyedian bahan pokok, pemantauan pertumbuhan anak, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat. Adapun pencegahan akan terjadinya gizi buruk sebagai berikut :
Pemberian ASI Eksklusif: Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.
Pola Makan Seimbang: Memberikan makanan bergizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Edukasi Gizi: Meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi yang baik bagi anak.
Peningkatan Akses Pangan Bergizi: Memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bergizi bagi keluarga miskin.
Penanggulangan Gizi Buruk memerlukan Kerjasama anatara tenaga Kesehatan,keluarga,dan Masyarakat. Dengan Langkah pencegahan yang tepat serta penanganan yang efektif, kasus gizi buruk dapat diminimalisir dan Kesehatan anak dapat ditingkatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H