Hai semua... assalamualaikum, aku balik lagi nih... gimana nih kabar kalian semua? Semoga kalian semua tetap dalam lindungan Allah ya, amin... gimana nih kabar puasa kalian? Masih tetap semangat? Harus dong, kan dibulan yang penuh berkah ini banyak sekali pahala-pahala yang kita dapatkan, tetap semangat dalam mencari barokah. Kesempatan ini hanya datang sekali setahun loh jangan sia-siakan kesempatan kali ini, kesempatan yang sangat special bukan? Semoga kalian semua dapat menjalankan ibadah dengan lancar ya...
Nah sekarang kita masuk ke pembahasan, disini aku akan bercerita seputar diri aku sendiri, aku akan bercerita semua tentangku. Aku lahir di Sangatta pada tanggal 31 Maret 2002. Aku lahir dari seorang ibu yang berasal dari Tulungagung dan ayah yang berasal dari Madiun. Mereka berdua sosok yang sangat aku banggakan, karena telah memiliki mereka adalah sebuah anugrah terindah yang aku dapatkan. Mereka telah memberikan kasih sayangnya kepadaku saja sudah sesuatu yang sangat indah. Mereka membesarkan aku dengan penuh cinta.
Pada saat aku kecil kata orang-orang aku anak yang rewel banget, gampang nangis, ini gak mau itu gak mau, digendong orang saja aku udah nangis, bener-bener kayak takut banget sama orang lain. Tapi semakin aku tumbuh itu semua mulai berkurang. Pada saat aku masuk ke taman kanak-kanak disitu aku mulai dapat berbaur dengan teman-teman. Kemudian pada saat aku sekolah dasar aku semakin berani terhadap orang-orang, aku menunjukkan kalau aku dapat berkembang.Â
Pada saat SD aku terus berusaha untuk dapat berkembang, aku terus giat belajar. Hingga suatu saat aku dapat masuk di kelas unggulan. Sedangkan kelas unggulan itu sangat tidak mudah bukan? Banyak saiangan yang juga sangat pintar daripada aku. Tapi aku tidak akan menyerah, aku terus berjuang hingga pada saat acara wisuda aku naik kepanggung sebagai terbaik ujian praktek agama islam. Setidaknya aku dapat mengajak orang tuaku naik kepanggung wisuda. Itu sebagai hadiah kelulusan SD ku yang dapat aku berikan atas perjuangan mereka.
Dari lulus SD aku melanjutkan sekolah menengah pertama di pondok yang sangat jauh dari rumah. Aku mondok di gondanglegi malang pondok modern Al-Rifa'ie. Kenapa orang tuaku memondokkan ku? karena mereka sayang ke aku, mereka menitipkan ku dipondok agar aku terjauhkan dari kenakalan remaja yang seringkali terjadi seperti saat ini. Aku dipondok mendapatkan banyak sekali ilmu-ilmu agama yang baru aku ketahui. Dipondok aku dapat mengerti ilmu tauhid, fiqih, tarikh, dan lain-lain.Â
Yang ilmu itu aku dapatkan dari guru-guru ku yang sangat berilmu. Pada saat SMP, setiap semester itu ada penghargaan juara kelas yang diadakan di pondok setiap juara kelas 1,2,3 akan naik kepanggung untuk mendapatkan piala dan hadiah. Pada saat itu aku selalu berfikir kapan aku akan naik kesana dengan disebut nama orang tau aku, betapa bangga aku nanti. Hingga mulai saat itu aku berjuang lebih keras lagi agar itu semua dapat terwujud. Hingga pada saat semester 2 kelas 3 aku mendapatkannya. Aku masih gak percaya pada saat itu, seketika aku menahan air mata.
Lulus dari SMP aku memutuskan lanjut di pondok yang sama. Pada saat SMA entah semangat ku semakin menambah. Pada semester pertama aku mendapatkan juara kelas lagi. Disini aku benar-benar tidak sangka banget, padahal aku kayak gak nyangka aja bisa dapet. Trus pada tahun ke dua di sekolah menengah akhir, pada semester dua aku mendapatkannya lagi, pada kali ini aku emang sangat yakin mendapatkannya karena saingannya agak mudah.Â
Diluar kegiatan SMA aku juga mengikuti extracuricullar drumband yang jika setiap ada event setiap harinya kita latihan siang sore malam sampai gak kenal waktu, karena pada saat itu kita bena-benar mengejar waktu, deadline lomba semakin dekat. Kita benar-benar gak kenal lelah. Kayak gak ada yang namanya waktu santai. Sampek sekolah itu agak terabaikan gara-gara focus lomba. Tapi itu semua gak sia-sia dong pastinya. Kita pada saat lomba membawa pulang 15 piala sekaligus. Rasanya setelah lomba tuh plong banget... udah kayak gak ada beban lagi.
Pada saat akhir-akhir di bangku SMA terkadang kita udah mulai merasa bosan tapi gimana lagi kita harus tetap berjuang untuk melanjutkan di perguruan tinggi, karena masuk ke perguruan tinggi tidaklah mudah, sangat banyak saingan kita dari berbagai kota di Indonesia. Aku pertama ikut pendaftaran jalur SNMPTN disini aku daftar bareng teman-teman di pondok pada saat waktu pendaftaran itu saat sibuk-sibuknya acara pondok.Â
Akhirnya aku dan teman-teman daftarpada saat malam hari. Disini kita semua hanya bisa berharap yang terbaik kepada Allah. Jika memang rezeki ya pasti balik ke kita, karena jalur ini tuh bejo-bejoan, pada jalur ini kan dilihat dari nilai-nilai kita selama 3 tahun di SMA. Selama penantian kita hanya bisa meminta kepadanya dan selalu berharap yang terbaik aja sih, kalau keterimya ya Alhamdulillah kalu enggak ya berarti disuruh berjuang lagi. Karena mungkin usaha kita masih kurang.
Sembari aku menunggu pengumuman kita focus pada ujian nasional, kita belajar trus. Hingga suatu saat virus corona menyerang hingga akhirnya kita yang ada dipondok di pulangkan kerumah masing-masing karena ketentuan dari pemerintah. Disini perasaan kita sudah campur aduk antara seneng sama bingung, bagaimana nasib ujian nasional kita nanti?. Hingga akhirnya ujian dihapuskan. Hingga akhirnya dirumah kita hanya mempersiapkan pendaftaran kuliah.Â