Mohon tunggu...
Nurul Izza Afkarina Haris
Nurul Izza Afkarina Haris Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa Pendidikan Matematika S1 UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka: Dapatkah Menyosong Masa Depan Pendidikan yang Lebih Dinamis dan Adaptif?

31 Mei 2024   21:16 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Beralihnya Kurikulum 2013  menjadi Kurikulum Merdeka adalah pada momen pandemi COVID-19. Pada masa ini banyak membawa perubahan besar di berbagai sektor, terutama pendidikan. Dimana pembelajaran dilarang untuk tatap muka. Adapun beberpa alasan mengapa terjadinya perubahan kurikulum, yaitu:

Pertama, pandemi covid yang terjadi selama 2 tahun menyebabkan peningkatan kehilanagan learning loss. Akibatnya untuk mengatasi permasalahn ini., pemerintah membuat kebijakan yakni melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus bernama Kurikulum Darurat. Dengan adanya kurikulum darurat ini di masa pandemi, capaian belajar peserta didik jauh lebih baik dari pada penggunaan kurtilas oleh peserta didik.

Kedua, mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.

Ketiga, Learning Loss di berbagai negara. Learning loss merujuk pada penurunan dalam kemampuan belajar dan pencapaian akademis yang terjadi pada siswa selama periode tertentu, terutama ketika mereka menghadapi gangguan atau tantangan dalam proses pendidikan mereka. Keadaan ini berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pelajaran berkurang, penurunan skor ujian, serta kesulitan dalam mengikuti kurikulum atau tahapan belajar yang seharusnya sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

Keempat, perubahan dari Kurikulum 2013 Revisi ke Kurikulum Merdeka didasarkan pada Keputusaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tertanggal 10 Februari 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, yang mana beberapa poinnya berbunyi:

  • Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus. Satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
  • Pelaksanaan Kurikulum Merdeka diberlakukan secara bertahap.
  • Kurikulum Merdeka mulai berlaku pada tahun ajaran 2022/2023.

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah dua konsep pendidikan yang berbeda dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 diterapkan sejak tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan memperbaiki sistem pembelajaran. Namun, Kurikulum Merdeka telah dikembangkan sebagai alternatif yang lebih fleksibel dan adaptif untuk mengatasi krisis belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Kurikulum Merdeka merupakan pendekatan belajar berbasis kompetensi, menjanjikan pendidikan yang lebih terbuka, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan yang mereka perlukan untuk sukses di dunia yang terus berubah. 

Dengan menekankan pada pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, kurikulum ini menciptakan landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.mSelain itu, pendekatan ini lebih fleksibel dalam Kurikulum Merdeka memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa secara lebih efektif. Ini memungkinkan ruang bagi variasi lokal dan keberagaman budaya, yang mungkin tidak sepenuhnya tersentuh dalam kurikulum sebelumnya.

Diterapkannya Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah, memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa setempat. Ini memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal dan meningkatkan relevansi dengan kehidupan nyata. 

Materi yang diberikan kepada peserta didik lebih fokus terhadap materi esensial yang diperlukan siswa untuk sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional. Dengan Kurikulum Merdeka menghadirkan beragam perangkat ajar yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk sukses.

Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas dalam berbagai situasi. Selain itu, Kurikulum Merdeka menempatkan penekanan yang lebih besar pada pengembangan karakter dan soft kills, seperti kemampuan berkomunikasi, kerja tim, dan keberanian. Ini memberikan siswa persiapan yang lebih baik untuk berperan aktif dalam masyarakat dan menghadapi tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun