Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Lekang oleh Waktu

14 Juli 2022   05:51 Diperbarui: 14 Juli 2022   05:53 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bunda, jangan kerja ! aku kangen Bunda", rajukan manja di pagi buta. Sebisa mungkin genangan air di pelupuk aku tahan. Berpura-pura kuat dan bergaya cool. Aku sembunyikan wajah polosmu dalam peluk. Aku usap kepalamu lembut. Tak lupa aku labuhkan ciuman tulus. Semata-mata agar raut sedih tak melukai manik indahmu. 

"Sayang, nanti Bunda akan cepat pulang, okey ? Bunda juga kangen kamu, sayang kamu", aksi rayu-rayu. Dibuat sedemikian agar lebih manjur. Pelukan terurai. Bibir mungilmu tersenyum manis. "Beneran ya Bunda. Jangan telat lagi !", katamu menginteruksi. Aku mengangguki. Senyum di bibirmu semakin merekah. Bertubi-tubi ciuman kecilmu mendarat di pipi Bunda. Lalu derai tawa menggema. 

Tentu saja adegan drama itu jadi rutinitas. Menghiasi hari, tak terasa melampaui masa.  Maafkan Bunda, ya sayang, tak bisa selalu temani kamu. Tapi jangan sedih ya , bukannya tak cinta. Bunda pastikan cinta Bunda tak kalah besar dari Bunda lainnya. Mungkin lebih berlimpah. Seperti air samudera biru, cinta Bunda tak akan pernah lekang oleh waktu. 

Baca juga: Cinta Tak Bersyarat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun