Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memeluk Sepi

28 Maret 2022   20:01 Diperbarui: 28 Maret 2022   20:08 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: istockphoto.com

Angin dingin berdesir. Berhembus lirih. Mengusik dedaunan, membawa gemerisik. Laiknya senandung musik. Penghibur hati.  Hati aku di sini.  Yang masih setia memeluk sepi.  

Angin sepoi membelai manja. Menerbangkan kangenku untuk dia di sana. Yang jauh di mata. Entah di belahan mayapada yang mana ?  Tak pernah ada kabar berita.  Meski sekedar surat penyambung rasa.  

Apa daya tangan ini lemah. Tak mampu meraih dan merengkuhmu dalam genggam. Masih ingatkah kamu dengan aku, janji kita ? Janji yang manakah ? Pasti itu yang kamu tanya.  Janji yang terucap sering kali terlupa. Mungkin juga aku salah satunya.  Dan kamu salah duanya. 

  

Biarlah kupeluk sepi. Meski kamu tak hadir di sini.  Kamu tahu, aku tidak akan bersedih.  Karena aku yakin.  Kalau ada jodoh nanti. Allah kan berikan ijin. Kita bersama, saling bertaut jemari.  

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun