Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Dua Malam Kelabu

9 September 2021   05:37 Diperbarui: 9 September 2021   05:53 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay. com


"Rasanya mau nangis" 

Dua malam terasa beku. Dua malam tak bertemu. Dua malam hati merindu. Dua malam sepi, terasa kelabu.

Hati terasa hampa, lara.  Layaknya ada sesuatu yang menghilang, sirna.  Alpa dan lalai yang menggoda.  Hingga jasmani  tak mau terjaga. Mata  terbuka tapi tak jua beranjak.  

Astaghfirullah....sungguh terlalukah ? Kenapa hangat selembar kain membuat terlena ? Melupakan kasih sayang dan cinta. Iya.... Cinta sejati sang Pencipta. 

Dua malam berlalu kelabu. Tanpa doa dan mohonku pada-Mu.  Air bening mengalir menganak pilu.  Ya Allah, ampuni aku. Tolong jagakan aku. Buka mata dan kalbu. Untuk selalu mengingat-Mu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun