Dalam bahasa tulis, setiap orang sering mengalami masalah kebahasaan, misalnya masalah pada penulisan ejaan, awalan, akhiran, tanda baca, dan kata berimbuhan. Sedangkan permasalahan pada bahasa lisan adalah penggunaan bahasa lebih banyak menggunakan bahasa tidak baku.
Usaha mengurangi kesalahan berbahasa pada mahasiswa dapat dilakukan melalui pembelajaran dan pelatihan yang berkesinambungan yang terfokus pada aktivitas mahasiswa untuk mendapatkan keterampilan. Dalam pembelajaran mahasiswa akan menguasai pengetahuan dan teori-teorinya,Â
sedangkan dengan pelatihan mahasiswa akan memperoleh keterampilan penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan kaidah kebahasaan. Setelah mengikuti pembelajaran dan pelatihan mahasiswa akan lebih terampil dalam berkomunikasi dan terampil dalam membuat karya tulis ilmiah.
Dalam bermasyarakat tidak lepas dari aktivitas berbahasa atau komunikasi.Â
Dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan, seseorang dapat mengungkapkan gagasan atau pendapat dan menciptakan interaksi antarsesama.
Bahasa merupakan media komunikasi yang utama dan mahasiswa harus mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.Â
Agar mahasiswa terampil mengemukakan gagasannya maka perlu pembelajaran dan pelatihan kebahasaan yang berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H