Mohon tunggu...
NURUL INAYAH FEBRIAN
NURUL INAYAH FEBRIAN Mohon Tunggu... Lainnya - For college stuff

Just an ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Pentingnya Esensi Isi Berita

25 April 2021   20:35 Diperbarui: 25 April 2021   21:00 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/susipudjiastuti

Isu-isu mengenai kehidupan pribadi para tokoh masyarakat sering kali dianggap menjadi isu menarik oleh banyak orang. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa dalam mengulas suatu berita, kita memerlukan izin dari orang terkait terlebih dahulu. Selain itu, kita juga perlu mementingkan esensi dari isi berita yang kita ulas.

Apakah berita yang diulas dapat membawa manfaat kepada para pembaca? Apakah berita yang kita ulas tidak akan merugikan orang lain? Apakah berita yang kita ulas memiliki validasi yang akurat?

Ada beberapa berita yang  tidak mengandung esensi penting yang pantas dibaca. Salah satu contohnya adalah berita yang diulas oleh Herdi Alif Al Hikam pada 7 Maret 2020 yang berjudul "Susi Berkunjung ke Erick Thohir, Tanda-tanda Diajak ke BUMN?"

Isi dari keseluruhan berita yang ditulis tidak sama sekali memiliki kaitan yang sesuai dengan judul yang ditulis. Selain itu, isi ulasannya juga tidak bersifat faktual. Hal-hal yang ditulis oleh Herdi tersebut tidak lain hanyalah dugaan tak berdasar. Opini yang ditulisnya merupakan opini subjektif saja.

Tidak hanya itu, artikel tersebut juga sempat dikritik oleh tokoh yang berkaitan. Susi Pudjiastuti, sebagai tokoh yang dibahas dalam artikel tersebut, sempat mengomentari artikel tersebut dan mengatakan bahwa artikel tersebut memiliki isi berita yang tidak jelas dengan judulnya yang memancing asumsi pembaca (07/05/2020).

twitter.com/susipudjiastuti

Jika kita kaitkan dengan salah satu teori mengenai media, penulis cenderung menggunakan Eye Tracking Theory, dimana penulis hanya membahas aspek-aspek yang menarik baginya dan mengesampingkan aspek lain.

Di samping itu, kategori yang ditulis Herdi tidak sesuai dengan isi berita yang dia sampaikan. Dia mengkategorikan berita yang dia tulis ke dalam kategori Berita Ekonomi Bisnis. Akan tetapi, aspek-aspek yang dibahas cenderung membahas tentang lifestyle tokoh terkait.

Dari hal-hal di atas, dapat kita pelajari bahwa kita perlu memerhatikan esensi isi berita yang ingin kita tulis. Judul yang menarik memang dapat menarik minat pembaca, namun jika isi yang ditulis tidak sesuai atau bahkan tidak membawa benefit kepada para pembaca, hal ini akan menjadi nilai minus untuk artikel yang kita tulis. Sebagai penulis, kita memiliki tanggung jawab atas artikel yang kita tulis. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk lebih berhati-hati dalam memilih pembahasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun