Mohon tunggu...
nurul humaerah
nurul humaerah Mohon Tunggu... Guru - Pemimpi

Pecinta pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungai

30 Maret 2023   12:07 Diperbarui: 30 Maret 2023   12:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kita kerap kali melihat pemandangan sungai,
sungai yang kerap membuatmu terpaku dan acap untuk menjamaahnya.

Bedanya aku tak begitu suka sungai,
aku tak begitu suka dengan renang, aku hanya suka kamu.

Sesekali aku tertawa, mengawasimu, bukan sungainya.

Baca juga: Tidak Lagi

Aku lupa menikmati pemandangan yang alam suguhkan.
Aku terlalu fokus untuk menjagamu, agar saat kau berenang dengan lihainya dan memastikan tidak terjadi apa-apa.

Kita tidak berdua dan aku lupa bahwa dirimu sangat berharga tidak hanya dimataku.

Saat ini aku ke sungai, berusaha menikmati alam, yang terlihat damai tapi nyatanya tak begitu menenangkan.

Baca juga: Hujan

Kepalaku bising dengan kata yang bermunculan; sungainya nampak berlapis tiga, dipermukaan nampak pedih dengan kenyataan, tengahnya harapan yang kadang-kadang terbawa arus yang kerap buntu dan dasarnya yang masih deras ke hulu; luka itu.

Kita pada akhirnya saling menyimpulkan "luka kita belum sembuh, luka baru nampak subur, semakin berumur semakin tumbuh".

Sepertinya aku masih tidak menyukai sungai,

Baca juga: Mungkin Seperti Itu

ada kamu dan tanpa kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun