Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Insinyur - Pemikir dan penganut personifikasisme

saya suka sharing dengan semua orang. semoga bisa menjadi inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Dulu Hingga Kini, Tetap Setia Memakai #KisprayAntiKuman

15 Desember 2014   22:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:15 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418631212519160512

Pertama kali ke Jakarta, tujuan utama saya adalah melamar kerja di sebuah perusahaan elektronik ternama di Tangerang. Saya pun berharap besar bisa diterima disana. Dengan bekal tekad dan ketrampilan di bidang elektronika yang saya miliki, saya sangat optimis bisa diterima di perusahaan itu. Proses seleksi karyawan begitu ketat dengan sistem gugur serta menghabiskan waktu berminggu minggu, kondisi tersebut memaksa saya untuk tetap bertahan dan tinggal di Jakarta. Secara kebetulan sepupu dan sekaligus teman sekelas waktu SMP juga berada di Jakarta, di daerah Joglo - Jakarta Barat, dia ikut dengan kakaknya yang sama sama merantau. Meski ikut kakaknya, sepupu saya tinggal  sendirian di kamar kontrakan berukuran 3x4 meter, sementara kakak laki lakinya berkantor di daerah lain di Jakarta, jadi jarang pulang. Jadilah saya dan sepupu tinggal berdua saja, jauh dari  sanak saudara. Karena kami sama sama baru pertama kali tinggal jauh dari orangtua, entah kenapa kami menjadi sangat kompak dan tanpa komando kami saling berbagi tugas, dari mulai memasak makanan, mencuci baju, dan menyetrika baju, kami mempunyai cara sendiri sendiri dalam mengerjakan tugas harian, namun begitu kami saling menerima dan menghargai setiap hasil pekerjaan yang kami lakukan.

Dalam hal mencuci baju misalnya, sepupu saya lebih suka menggunakan pewangi dan pelembut pakaian saat mencuci di bilasan terakhir, sedangkan saya lebih memilih untuk memakai pewangi dan pelicin saat baju di setrika, alasan saya sederhana, kalo menggunakan pewangi saat mencuci, wanginya suka kabur saat pakaian dijemur di terik matahari, sehingga saat pakaian sudah kering dan disetrika, aroma wanginya menjadi pudar. Sedangkan kalo menggunakan pewanginya saat menyetrika, selain tingkat aroma wanginya bisa kita atur, saat menyetrika juga baju menjadi licin dan tidak lengket.

Di "zaman" itu pewangi pakaian sangat langka, hanya ada dua produk, yaitu pewangi dan pelembut yang dipakai saat mencuci pada bilasan terakhir (kalo nggak salah saat itu Cuma ada dua merek ternama) dan satunya lagi pewangi yang dipakai saat menyetrika (saat itu baru ada satu merk), keduanya memiliki fungsi dan nilai jual yang berbeda, produk yang dipakai saat mencuci lebih menonjolkan efek "lembut" nya, dan produk yang dipakai saat menyetrika menonjolkan sisi "wangi" dan "licin" saat pakaian di setrika. Saya masih ingat betul saat itu saya berandai andai, kenapa pabrik tidak membuat pewangi yang bisa berfungsi sebagai pelembut, pelicin dan sekaligus pewangi, dengan begitu kan saya dan sepupu saya cukup belanja satu produk saja, tidak perlu beli dua duanya, sehingga menghemat pengeluaran kami yang saat itu berpenghasilan pas pasan karena hanya bekerja serabutan.

[caption id="attachment_359555" align="aligncenter" width="300" caption="http://enesis.com"][/caption]

Jawaban pertanyaan saya kemudian muncul dengan hadirnya pelembut, pewangi, dan pelicin pakaian dengan brand Kispray,  cara pakainya sama seperti waktu saya menyetrika pakaian dengan pewangi biasa. Sejak saat itu kami berdua sepakat menggunakan #KisprayAntiKuman untuk pakaian pakaian  kami. Selain menghemat pengeluaran, sepupu saya juga tidak peru berlama lama dalam mencuci pakaian, cukup dua kali bilas dan langsung dijemur.  Urusan pewangi dan pelembutnya dikasih belakangan saja sewaktu menyetrika.

Selama saya tinggal berdua dengan sepupu, kami berangkat kerja pagi pkl. 07:00 dan pulang menjelang petang pkl. 05:30 wib, praktis kami tidak punya waktu untuk menjaga pakaian yang sedang dijemur. Tak jarang saat kami bekerja dan terjadi hujan atau gerimis, pakaian tidak kering dan menjadi lembab karena bercampur air gerimis, sehingga saat kami angkat jemuran, pakaian kami menjadi sedikit bau tak sedap karena kurang sinar matahari. Kejadian itu sering kami alami, kadang membuat kami tidak nyaman dan kurang Pede saat memakainya, padahal itu pakaian sudah diberi pewangi dan pelembut sebelum dijemur. Ternyata bau tak sedap itu terjadi karena perkembangbiakan jamur dan bakteri yang ada pada pakaian lembab, meski disetrikapun jamur dan bakteri tetap tidak bisa hilang.

Anehnya saat kami sudah menggunakan  #KisprayAntiKuman, kejadian bau tak sedap pada baju kami yang lembab tidak pernah lagi terjadi, karena #KisprayAntiKuman mengandung bahan aktif anti kuman, yaitu alkyl dimenthyl benzyl ammonium chloride, yaitu semacam bahan pembunuh kuman penyebab bau apek dan mencegah timbulnya jamur pada pakaian. Selain  itu, aroma wangi #KisprayAntiKuman tersedia dalam beberapa varian, yaitu Amoris, Segeris, Bluis, dan Violet, sehigga saya tidak bosan memakai aroma yang itu itu saja. Ketiga  aroma #KisprayAntiKuman bisa bertahan lama dari pagi hingga sore, jadi saya tidak perlu lagi membeli parfum, jadi lebih hemat deh pengeluaran belanja saya.

Waktu pun berlalu, dan beberapa bulan kemudian saya diterima bekerja di perusahaan elektronik yang saya incar, karena lokasinya di Tangerang, dengan terpaksa saya berpisah dengan sepupu saya dan memilih untuk kos di daerah Tangerang. Selama itu pula saya rajin menggunakan Kispray untuk urusan menyetrika baju saya. Hingga kini saya sudah menikah pun saya menggunakan Kispray saat menyetrika baju.

Beberapa alasan saya tetap setia menggunakan #KisprayAntiKuman :

#1 - Hemat belanja

Karena sudah memiliki formula 3 in 1, yaitu pelicin, pelembut, dan pewangi pakaian, saya tidak perlu belanja dua produk untuk pelembut dan untuk pelicin atau pewangi pakaian terpisah, cukup satu "Kispray". Selain itu Kispray hadir dengan kemasan ekonomis sachet, lebih terjangkau harganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun