Buat orang Indonesia, jajanan gorengan sudah menjadi ciri khas yang mandarah daging. Sepanjang jalan di kota manapun, penjual gorengan mudah sekali ditemukan. Malahan di kota besar seperti Jakarta, gerobak penjual gorengan sudah berafiliasi dengan minimarket, swalayan, dan bahkan di sudut hotel sekalipun.
Keren yah jadi gorengan, sudah kayak artis terkenal aja, ada dimana-mana :D
Zamannya saya aktif di organisasi, gorengan adalah hidangan wajib kalo sedang ada rapat pengurus. Selain itu gorengan juga menjadi cemilan favoritnya anak kost, terutama kalo waktu-waktu tanggung antara makan siang dan makan malam. Bisa dibilang gorengan adalah jajanan yang bisa membaur ke semua kalangan. Dari mulai rapat RT sampai rapat Menteri, sajian gorengan diatas piring pasti menjadi menu wajib jika rapat sedang digelar.
Umumnya gorengan itu ada macam-macam jenis bahannya, dari mulai tempe, tahu, ubi, sukun, sampai sayur mayur juga bisa menjadi menu utama gorengan. Tapi yang jelas, setiap gorengan itu ada tepung nya sebagai bahan utama.
Ada beberapa jenis gorengan yang menjadi ciri khas daerah. Seperti contoh Pempek asal Palembang dan tahu aci khas Tegal. Belakangan saya baru tahu kalo di Padang juga ada gorengan khas Padang. Namanya Tahu Brontak. Buat kamu orang Padang dan Sumatera, pasti sudah tidak asing lagi dengan Tahu Brontak bukan? Kalo ingat tahu brontak khas Padang, pastinya kamu punya kenangan dengan kampung halaman. Yakaan...??!
Nah, buat teman-teman yang asli Padang dan kebetulan merantau di Jakarta, sekarang ada loh kios gerobak yang menjual tahu brontak khas Padang ini, Namanya "Tahu Brontak Palanta". Â
Adalah mas Yogi, pria 22 tahun asal Padang yang membuka lapak gorengan Tahu Brontak khas Padang ini. Kiosnya ada di dalam pasar modern Bintaro, Kawasan Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.
Jujur ini pertama kali saya kenal dan icip-icip jajanan gorengan Tahu Brontak khas Padang, kataya sih semua orang Padang itu sudah pasti paham jajanan ini, bahkan nggak hanya orang Padang saja, orang Jambi, Riau, dan Lampung sudah sangat familiar dengan Tahu Brontak ini. Duh tingkat kegaulan saya koq berasa tiba-tiba menyusut drastis yah... makanan se-famous ini bisa nggak tahu blas... bahkan seumur-umur baru nyicipin :D
Dari bentuknya, Tahu Brontak ini sekilas sama dengan jajanan gorengan lainnya, berbahan dasar tepung dan tahu yang di campur, kemudian dimakan dengan cocolan sambal. Bedanya, tahu dan tepungnya di blender jadi satu, kemudian dibuat semacam selimut yang menggulung isi dari gorengannya. Mas Yogi membuat pilihan isi gorengannya, ada yang isi telur, isi sosis, bakso, dan bahkan isinya tahu itu sendiri. Jadi lucu yah... tahu isi tahu. Pantes aja makanan ini dinamakan tahu berontak, mungkin karena tahu yang jadi isi itu merasa berontak karna diikat dna diselimuti dengan adonan tahu lagi.
Mustinya sesama tahu dilarang saling mendholimi dong yah...?! Melawan takdir itu namanya :D
Dari sekian varian Tahu Berontak Palanta milik mas Yogi, favorit saya adalah Tahu Berontak isi Bakso. Jelas dong, karena bakso yang dibuat oleh mas Yogi ini khas banget rasanya. Eh tapi semua varian Tahu Berontak Palanta ini enak sih, karena dibuat dengan bumbu khas Padang dan cocolan sambal racikan sendiri. Sudah gitu dibuat oleh orang asli Padang, jadi memang bumbunya orisinil.
Karena penasaran, sayapun sengaja berlama-lama nongkrong di kios nya mas Yogi, kepengen tahu proses pembuatan Tahu Brontak Palanta ini. Ternyata prosesnya nggak terlalu rumit, hanya butuh tepung terigu, adonan tahu, dan dicampung dengan aneka resep khusus, kemudian di adon dengan campuran air dan irisan daun bawang. Mirip orang bikin perkedel.
Waktu saya nungguin proses pembuatannya, mas Yogi sempat kewalahan karena banyaknya pembeli, bahkan salah satu pembelinya saya tanya dari Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pembeli ini katanya penasaran dengan bentuk Tahu Berontak Palanta yang di display di gerobak mas Yogi, dan pastinya tergoda oleh aroma Tahu Berontak saat di goreng, emang sih, dari aromanya saja sudah menggugah selera, jiwa pengurus organnisasiku meronta begitu mencium aroma gorengan Tahu Brontak Palanta ini. Sajian tahu ini memang paling pas dimakan anget, sehabis diangkat dari penggorengan.
Selain menjual secara off line di Pasar Modern Bintaro, Mas Yogi juga menjual produknya melalui online, baik melalui platform OJOL maupun chanel digital seperti Instagram dan Facebook. Pelanggannya pun tidak hanya sekitar wilayah Bintaro saja, tapi bahkan ada yang dari Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Karena kualitas produk Tahu Brontak Palanta ini daya tahannya sebentar dan paling nikmat dikonsumsi dalam kondidi hangat, paling tidak satu atau dua jam dari sejak diangkat dari penggorengan, maka sayapun menawarkan mas Yogi untuk bekerjasama dengan Nusantara Food Delivery atau NFD dalam pengiriman produknya.Â
NFD adalah Semacam jasa pengiriman barang khusus makanan yang dibuat untuk membantu para UKM seperti mas Yogi, khususnya dalam proses distribusi produk. Kelebihan dari pengiriman NFD adalah harganya flat ke seluruh penjuru Jakarta dan pengirimannya bisa instan hanya dalam hitungan jam. Selagi cakupannya masih dalam kota, walaupun jaraknya jauh, tarifnya sama. Dengan menggunakan jasa NFD, barang bisa diterima customer dengan kondisi yang masih fresh.
Oiya, satu porsi Tahu Brontak Palanta dijual dengan harga paket 15.000,- berisi 10 pcs dna dilengkapi dengan satu porsi sambal sebagai cocolannya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H