Pertandingan Sengit
By: Nurul Hikmah Giawa
Benar kata orang-orang kalau momen selama KKN begitu menyenangkan. Tapi aku tidak menyangka bahwa minggu pertama pun bisa semenyenangkan ini. Ini semua bermula saat aku dan 9 rekanku melaksanakan KKN di sebuah desa terpincil di kotaku.
Hari pertama kami diiringi oleh hujan yang begitu deras dalam wujud tangisan kami. Ya! Kami semua menangis harus tinggal disini selama 3 bulan lamanya. Terlebih lagi jaringan internet tidak tersedia. Bagaimana kami bisa menghubungi keluarga??? Inilah yang membuat kami mengeluarkan air mata sesampainya di posko tempat kami tinggal.
Namun, nyatanya tangisan ini terbayarkan dengan momen-momen indah nan lucu selama kami tinggal disini. Terutama pertemuan kami dengan kepala sekolah yang sangat disiplin.
Seperti yang sudah seharusnya, kepala sekolah di SMP tempat kami melaksanakan KKN adalah seseorang yang sangat disiplin dalam banyak hal termasuk kedatangannya di sekolah. Dia adalah guru yang selalu sampai ke sekolah pertama sekali bahkan sebelum murid-murid berangkat.
"Eh itu pak kepala sekolah kan?" Tanya Airin rekan KKN ku saat kami berada di depan pintu kantor dan melihat seorang guru telah datang sebelum kami.
"Ia betul. Itu kepala sekolah." Jawabku dengan ekspresi kaget setelah memastikan bahwa orang tersebut memang bapak kepala sekolah.
"Wah. Impressive. Â Jarang-jarang nih kepala sekolah yang datang duluan." Ucap Airin terkagum menyaksikan ini.
Ini memang merupakan kejadian yang sangat unik dan tidak pernah kami temui selama menjadi siswa sekolah. Bapak kepala sekolah ini memang teladan yang baik. Padahal jarak rumahnya cukup jauh dibandingkan kami yang hanya berjarak 3 menit saja dari sekolah.